Sepekan, operasi pasar Jatim serap Rp811 juta
Selasa, 24 Juli 2012 - 11:57 WIB
Sepekan, operasi pasar Jatim serap Rp811 juta
A
A
A
Sindonews.com - Selama sepekan operasi pasar digelar oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur telah menyerap anggaran sebesar Rp811 Juta. Sementara plafon anggaran untuk operasi pasar disediakan Rp5 miliar.
"Hingga saat ini, sudah terserap Rp811 juta dari plafon anggaran Rp5 miliar. Kalau nanti kurang akan kita tambah hingga Rp10 miliar tergantung penyerapannya," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur, Budi Setiawan, Selasa (24/7/2012).
Menurut Budi, operasi pasar yang sudah digelar selama sepekan ini ternyata mampu memberikan dampak terhadap harga sejumlah bahan pokok. Beberapa kebutuhan pokok telah mengalami penurunan. Namun demikian ada beberapa yang tetap dan naik.
"Untuk beras penurunannya tidak signifikan paling antara Rp25-Rp50. Sementara Telur dan Ayam mengalami kenaikan," tambahnya.
Ia juga mengatakan, dari operasi pasar ini, minyak goreng curah mengalami penurunan hingga Rp900, kemudian gula pasir mengalami penurunan hingga Rp600, gula pasir yang sebelumnya Rp12.900 perkilogram kini menjadi Rp12.300 perkilogram. Minyak goreng yang sebelumnya Rp11.300 kini turun menjadi Rp10.400.
Operasi pasar ini, akan berlanjut hingga mendekati Lebaran. Ia berharap, shock pasar tidak terjadi dan juga lonjakkan-lonjakkan harga. Semua harga akan dipantau di 133 titik pasar di Jawa Timur. "Sejauh ini harga cukup stabil," ujar Budi.
Selang sepekan operasi pasar, Disperindag Jatim telah mengeluarkan minyak goreng sebanyak 300 ribu kilo, beras pada posisi 142 ribu kilo dan gula sudah pada posisi 240 ribu kilo.
"Paling banyak didominasi oleh minyak goreng untuk tahun ini. Kalau tahun lalu didominasi oleh tepung," tukasnya.
"Hingga saat ini, sudah terserap Rp811 juta dari plafon anggaran Rp5 miliar. Kalau nanti kurang akan kita tambah hingga Rp10 miliar tergantung penyerapannya," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur, Budi Setiawan, Selasa (24/7/2012).
Menurut Budi, operasi pasar yang sudah digelar selama sepekan ini ternyata mampu memberikan dampak terhadap harga sejumlah bahan pokok. Beberapa kebutuhan pokok telah mengalami penurunan. Namun demikian ada beberapa yang tetap dan naik.
"Untuk beras penurunannya tidak signifikan paling antara Rp25-Rp50. Sementara Telur dan Ayam mengalami kenaikan," tambahnya.
Ia juga mengatakan, dari operasi pasar ini, minyak goreng curah mengalami penurunan hingga Rp900, kemudian gula pasir mengalami penurunan hingga Rp600, gula pasir yang sebelumnya Rp12.900 perkilogram kini menjadi Rp12.300 perkilogram. Minyak goreng yang sebelumnya Rp11.300 kini turun menjadi Rp10.400.
Operasi pasar ini, akan berlanjut hingga mendekati Lebaran. Ia berharap, shock pasar tidak terjadi dan juga lonjakkan-lonjakkan harga. Semua harga akan dipantau di 133 titik pasar di Jawa Timur. "Sejauh ini harga cukup stabil," ujar Budi.
Selang sepekan operasi pasar, Disperindag Jatim telah mengeluarkan minyak goreng sebanyak 300 ribu kilo, beras pada posisi 142 ribu kilo dan gula sudah pada posisi 240 ribu kilo.
"Paling banyak didominasi oleh minyak goreng untuk tahun ini. Kalau tahun lalu didominasi oleh tepung," tukasnya.
(gpr)
