40% SPBU Jatim belum dilengkapi Pertamax
Rabu, 01 Agustus 2012 - 17:26 WIB

40% SPBU Jatim belum dilengkapi Pertamax
A
A
A
Sindonews.com - Per 1 Agustus kemarin merupakan awal dari pemerintah untuk memberlakukan pengisian bahan bakan non bubsidi bagi kendaraan mobil berplat merah. Namun sejumlah infrastruktur penunjang masih belum dimiliki oleh pihak pertamina.
Saat ini masih ada 40 persen Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jawa Timur yang belum dilengkapi dengan pengisian bahan bakar jenis pertamax. Dengan begitu hanya ada 60 persen SPBU yang siap melayani penjualan bahan bakar jenis pertamax.
Berdasarkan data Pertamin Region V, jumlah SPBU yang siap menjualan pertamax per 25 Juni di wilayah Jawa Timur Madura dan Bali yakni terdapat 641 SPBU dan di wilayah Jawa Timur terdapat 548 SPBU.
Asisten Manager External Relations Pertamina Region V Jawa Timur Eviyanti Rofraida di sela- sela sidak ke SPBU Baratan Kecamatan Patrang Jember mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada seluruh Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Jawa Timur yang isinya berupa daftar SPBU yang menyediakan Pertamax.
"Kami berharap pemerintah daerah tidak bingung mencari SPBU yang menjual pertamax. Sebab sebagaimana kebijakan pemerintah, per hari ini mobil berplat merah dilarang menggunakan premium atau BBM bersubsidi," kata Eviyanti, Rabu (1/8/2012).
Dia menambahkan, Pertamina Region V Jawa Timur menargetkan tahun 2013 mendatang jumlah SPBU yang menjual pertamax jumlahnya semakin bertambah. "Paling tidak tahun depan, jumlahnya sudah mencapi 80 persen," katanya.
Dia menambahkan, sejumlah hambatan yang bakal dihadapi dalam penerapan BBM non subsidi antara lain, jalur-jalur mudik yang padat, Kemacetan di titik tertentu, Penyempitan jalur di beberapa ruas jalan (Pantura).
Untuk itu Pertamina mengambil langkah-langkah yakni dengan pembukaan kantong-kantong BBM, membuka terminal BBM selama 24 Jam, Penambahan mobil tanki dengan kapasitas existing 291 mobil tanki dengan tonage 7.472 KL, dan ada rencana penambahan 47 mobil tanki dengan tonage 1.150 KL.
Pihak Pertamina juga akan kerja sama dengan Bank untuk tetap menerima setoran pada tanggal-tanggal libur tertentu dan menyampaikan himbauan kepada pengusaha untuk meningkatkan setoran.
"Kita juga terus beroordinasi dengan Pemerintah Daerah dan aparat keamanan setempat dengan pula membuka SATGAS BBM dari H-10 sampai dengan H+10," terangnya.
Sementara itu, salah satu Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Jember, Dimas, mengaku mengisi kendaraan roda duanya dengan bbm pertamax, karena ada keputusan pemerintah pusat, yang melarang kendaraan dinas menggunakan premium.
Semestinya, lanjut Dimas, kebijakan tersebut tidak diberlakukan bagi seluruh kendaraan dinas. Harus ada pembatasan dan jenis-jenis tertentu.
Dimas mengaku sedikit keberatan dengan kebijakan itu. Sebab fasilitas kendaraan roda dua, seperti yang digunakannya semestinya diperbolehkan menggunakan premium.
Saat ini masih ada 40 persen Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jawa Timur yang belum dilengkapi dengan pengisian bahan bakar jenis pertamax. Dengan begitu hanya ada 60 persen SPBU yang siap melayani penjualan bahan bakar jenis pertamax.
Berdasarkan data Pertamin Region V, jumlah SPBU yang siap menjualan pertamax per 25 Juni di wilayah Jawa Timur Madura dan Bali yakni terdapat 641 SPBU dan di wilayah Jawa Timur terdapat 548 SPBU.
Asisten Manager External Relations Pertamina Region V Jawa Timur Eviyanti Rofraida di sela- sela sidak ke SPBU Baratan Kecamatan Patrang Jember mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada seluruh Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Jawa Timur yang isinya berupa daftar SPBU yang menyediakan Pertamax.
"Kami berharap pemerintah daerah tidak bingung mencari SPBU yang menjual pertamax. Sebab sebagaimana kebijakan pemerintah, per hari ini mobil berplat merah dilarang menggunakan premium atau BBM bersubsidi," kata Eviyanti, Rabu (1/8/2012).
Dia menambahkan, Pertamina Region V Jawa Timur menargetkan tahun 2013 mendatang jumlah SPBU yang menjual pertamax jumlahnya semakin bertambah. "Paling tidak tahun depan, jumlahnya sudah mencapi 80 persen," katanya.
Dia menambahkan, sejumlah hambatan yang bakal dihadapi dalam penerapan BBM non subsidi antara lain, jalur-jalur mudik yang padat, Kemacetan di titik tertentu, Penyempitan jalur di beberapa ruas jalan (Pantura).
Untuk itu Pertamina mengambil langkah-langkah yakni dengan pembukaan kantong-kantong BBM, membuka terminal BBM selama 24 Jam, Penambahan mobil tanki dengan kapasitas existing 291 mobil tanki dengan tonage 7.472 KL, dan ada rencana penambahan 47 mobil tanki dengan tonage 1.150 KL.
Pihak Pertamina juga akan kerja sama dengan Bank untuk tetap menerima setoran pada tanggal-tanggal libur tertentu dan menyampaikan himbauan kepada pengusaha untuk meningkatkan setoran.
"Kita juga terus beroordinasi dengan Pemerintah Daerah dan aparat keamanan setempat dengan pula membuka SATGAS BBM dari H-10 sampai dengan H+10," terangnya.
Sementara itu, salah satu Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Jember, Dimas, mengaku mengisi kendaraan roda duanya dengan bbm pertamax, karena ada keputusan pemerintah pusat, yang melarang kendaraan dinas menggunakan premium.
Semestinya, lanjut Dimas, kebijakan tersebut tidak diberlakukan bagi seluruh kendaraan dinas. Harus ada pembatasan dan jenis-jenis tertentu.
Dimas mengaku sedikit keberatan dengan kebijakan itu. Sebab fasilitas kendaraan roda dua, seperti yang digunakannya semestinya diperbolehkan menggunakan premium.
(gpr)