APNATEL curiga ada korupsi di proyek MPLIK

Selasa, 04 September 2012 - 15:18 WIB
APNATEL curiga ada korupsi...
APNATEL curiga ada korupsi di proyek MPLIK
A A A
Sindonews.com - Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi (APNATEL) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menindaklanjuti adanya dugaan korupsi pengadaan Mobile Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) di Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) yang bekerjasama dengan PT Telkom.

Ketua APNATEL, Riad Osca Chalik, mengatakan, berdasarkan kontrak kerjasama yang dilakukan antara Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo dengan PT Telkom, menyebutkan bahwa PT PT Telkom mendapat 6 paket pekerjaan atau 588 MPLIK. Dari enam paket pekerjaan tersebut, baru empat yang berhasil diselesaikan. Sedangkan dua paket pekerjaan lainnya, belum selesai dikerjakan sampai batas akhir massa pra operasional tanggal 27 Oktober 2011–25 Januari 2012 dan 27 September 2011–28 Desember 2012.

PT Telkom baru bisa menyelesaikan 414 unit MPLIK, sedangkan 174 unit lainnya belum bisa diselesaikan. “Tentu saja kami mempertanyakan, kenapa bisa terlambat. Padahal proyek ini sangat penting untuk menyebarluaskan informasi ke daerah-daerah pelosok,” kata Riad, dalam keterangannya kepada SINDO, di Jakarta Selasa (4/9/2012).

Dia juga mempertanyakan surat teguran Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo kepada Dirut PT Telkom, bernomor 022/BP3TI/KOMINFO/1/2012, tertanggal 09 Januari 2012. Yang menyebutkan bahwa Kominfo akan memberikan sanski adminstrasi, sanski pencantuman daftar hitam, gugatan perdata sampai pelaporan secara pidana pada pihak berwenang.

“Teguran Kominfo kepada Dirut PT Telkom ini dilatarbelakangi kinerja PT Telkom yang buruk dalam memenuhi kewajiban kontrak kerja yang semestinya bisa dilakukan oleh perusahaan sebesar PT Telkom. Bahkan, perusahaan pemenang tender lainnya yang kelasnya di bawah Telkom bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu,” jelasnya.

Riad menambahkan, keterlambatan pekerjaan tersebut diduga karena adanya permainan penggelapan dana uang muka sebesar Rp2,5 miliar kepada pihak ketiga yang menjadi subcon PT Telkom dalam pekerjaan tersebut. “Kami sedang kumpulkan datanya, sebab banyak informasi yang menyebutkan adanya permainan dalam proyek tersebut,” imbuhnya.

Proyek MPLIK sendiri merupakan kelanjutan dari program Universal Service Obligation (USO) yang Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK). Perbedaan dari keduanya adalah tingkat mobilitasnya. PLIK ditempatkan di rumah atau koperasi, sedangkan MPLIK ditempatkan di mobil sehingga dapat dibawa kemana saja.

Total pengadaan MPLIK sendiri menelan anggaran sebesar Rp1.4 triliun, dan pengerjaannya diserahkan kepada enam pengusaha IT Nasional yang sudah mapan. Diantaranya adalah PT Telkom Indonesia mendapat 6 paket dengan total 588 unit, PT Multidana Rencana Prima (2 paket), PT AJN Solusindo (3 paket), WIN (1 paket), Lintas Arta (1 paket) dan Radnet (1 paket).

Dari total proyek, PT Telkom mendapat bagian 60 persen. “Kegagalan PT Telkom ini menimbulkan dampak signifikan bagi keterlambatan program pemerintah untuk meningkatkan jaringan internet kepada masyarakat,” ungkapnya.

APNATEL juga mendesak KPK dan pihak berwenang lainnya untuk menindaklanjuti masalah tersebut. Pasalnya, dampaknya terhadap masyarakat pengguna MPLIK dan besarnya potensi kerugian uang negera. “Kami mendesak KPK untuk menginvestigasi kasus ini dan memeriksa jajaran direksi PT Telkom sebagai pihak yang bertanggungjawab atas proyek nasional ini,” pungkasnya.
(gpr)
Berita Terkait
Jangkau Semua Wilayah...
Jangkau Semua Wilayah di Indonesia, SPL dan Protelindo Siapkan Teknologi HAPS
Edgepoint Bangun 15.000...
Edgepoint Bangun 15.000 Menara Telekomunikasi di Malaysia, Indonesia, Filipina
Hampir 100% Operasional...
Hampir 100% Operasional Telkomsel Dikendalikan dari Rumah
HUT ke-25 Tahun, Telkomsel...
HUT ke-25 Tahun, Telkomsel Melayani Masyarakat untuk Kemajuan Indonesia
Tawarkan Layanan Data...
Tawarkan Layanan Data 'Bebas Khawatir', Benarkah akan Ada Operator Baru?
Apjatel: Penerapan Network...
Apjatel: Penerapan Network Sharing Bisa Membuat Perang Harga
Berita Terkini
Media Asing Sebut Orang...
Media Asing Sebut Orang Kaya Indonesia Mulai Pindahkan Kekayaan ke Luar Negeri
59 menit yang lalu
Fenomena IHSG Pasca-Lebaran:...
Fenomena IHSG Pasca-Lebaran: Penurunan Jadi Peluang untuk Rebound
9 jam yang lalu
Musk Paling Boncos dari...
Musk Paling Boncos dari 10 Orang Terkaya Dunia, Tahun Ini Rugi Rp2.025 Triliun
11 jam yang lalu
Gratis! Produk UMKM...
Gratis! Produk UMKM Tampil di Halaman Depan PaDi UMKM Tanpa Bayar
12 jam yang lalu
Cegah Banjir Produk...
Cegah Banjir Produk Impor, Asosiasi Baja RI Minta Pemerintah Perbaiki Regulasi
12 jam yang lalu
China Balas Dendam ke...
China Balas Dendam ke AS, Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
14 jam yang lalu
Infografis
Kapal Induk Kedua Tiba...
Kapal Induk Kedua Tiba di Timur Tengah, AS Serius Ancam Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved