Disuspensi, BTEL salahkan libur bursa New York

Sindonews.com - Menanggapi penghentikan sementara perdagangan (suspensi) atas saham dan obligasi PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan mengklaim sudah membayar sebagian utang obligasinya yang sebesar Rp650 miliar. Sementara sore ini, utang itu akan dilunasinya.

"Kami bisa mengerti kenapa regulator menyuspen perdagangan saham BTEL untuk mencegah spekulasi sambil menunggu sisa pembayaran utang obligasi yang total nilainya Rp650 miliar. Nilai sebesar Rp250 miliar sudah dibayarkan pada Jumat lalu, dan sisanya ditransfer oleh kreditur langsung ke rekening KSEI sore ini. Dari KSEI baru didistribusikan ke rekening bondholders," ujar Direktur Keuangan BTEL Jastiro Abi di Jakarta, Selasa (4/9/2012).

Pada Jumat 31 Agustus 2012 lalu, perseroan memang telah membayar Rp250 miliar kepada pemegang obligasi BTEL beserta bunganya senilai Rp19,3 miliar melalui rekening Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Sementara sisanya sebesar Rp400 miliar lagi akan disetorkan oleh kreditur perseroan langsung kepada pemegang obligasi melalui rekening KSEI pada saat jatuh tempo, Selasa, 4 September 2012.

Sebelumnya, manajemen BTEL menyebutkan akan menyelesaikan sisa pembayaran Rp 400 miliar pada Senin sore, 3 September 2012, atau sehari sebelum jatuh tempo. Namun, pada saat bersamaan bursa saham New York tutup pada Senin kemarin dikarenakan libur hari besar nasional, sehingga kreditur tidak bisa melakukan transaksi. Akibatnya, pembayaran baru bisa dilakukan pada Selasa, 4 September 2012, bersamaan dengan jatuh tempo.

Hari ini, BEI melakukan penghentian sementara perdagangan saham dan obligasi BTEL dikarenakan surat rujukan yang dikirimkan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) ke BEI.

Dijelaskan bahwa sampai 3 September kemarin, salah satu usaha Grup Bakrie itu belum melakukan pembayaran pokok dan bunga obligasi ke-20 untuk obligasi BTEL I tahun 2007 yang jatuh tempo pada hari ini yakni 4 September 2012.