Musim kemarau, panen sayur menurun

Rabu, 05 September 2012 - 05:26 WIB
Musim kemarau, panen sayur menurun
Musim kemarau, panen sayur menurun
A A A
Sindonews.com - Para petani sayuran di wilayah Kecamatan Semende Darat Ulu (SDU) Kabupaten Muaraenim dipastikan akan mengalami kerugian pada musim panen ini. Pasalnya, musim kemarau telah menyebabkan sejumlah lahan perkebunan mengalami kekeringan.

Salah satu petani sayuran dari Desa Cahaya Alam Kecamatan SDU,Suherman (46) mengatakan saat ini, para petani harus lebih sering menyirami tanaman sayuran yang ada. Sebab, sejak beberapa pekan terakhir lahan mengalami kekeringan karena hujan tidak pernah turun lagi. Cuaca yang panas, telah membuat tanaman lebih cepat layu dan terancam mati.

"Sejak beberapa waktu ini, sudah tidak hujan lagi. Akibatnya, kami harus lebih sering menyiram tanaman karena lahan mengalami kekeringan," ujar Suherman di Muaraenim, kemarin.

Menurut Suherman, kekeringan ini telah membawa pengaruh buruk pada tanaman cabai miliknya. Dipastikan, hasil panennya kali ini akan mengalami penurunan. Sebab, banyak dari putik dan buah cabai yang sudah rontok sebelum dipanen. Kondisi serupa, juga terjadi pada sayuran terong dan kacang-kacangan.

“Kita sudah berusaha menyelamatkan tanaman dengan menyiram sayuran dua kali sehari, pagi dan sore. Namun, beberapa jenis sayuran tetap mengalami kekeringan. Sebab, cuaca matahari sangat terik," terang Suherman.

Suherman memaparkan,saat ini ia sedang menggarap sekitar dua hektar lahan yang ditanami beragam jenis sayuran. Untuk cabe, dibutuhkan waktu sekitar empat hingga lima bulan dari mulai proses penanaman hingga penen. Sedangkan, untuk bawang dan berbagai jenis sayuran lainnya masa panen sekitar tiga bulan.

“Sebagian besar hasil panen sayuran dari para petani dijual ke pasar Tanjung Enim, Muaraenim dan Pasar Kalangan. Baik pasar kalangan di daerah Semende maupun pasar kalangan daerah lain,” ucap dia.

Senada, Petani lain Zurnubi menuturkan sejak musim kemarau lahan pertanian menjadi kering. Sehingga, dapat dipastikan hasil panen akan sangat sedikit bila dibandingkan sebelumnya.Sementara, biaya yang di keluarkan untuk membeli bibit, pupuk dan biaya pemeliharaan cukup tinggi.

"Musim kemarau kualitas sayur yang dihasilkan tidak sempurna. Walaupun sudah kita upayakan penyiramam. Makanya kalau musim begini hasil penen tidak akan terlalu maksimal," ucap dia

Untuk mengantisipasi tingginya kerugian, kata dia, maka petani lebih memilih mengurangi jumlah areal tanam. "Sebab, banyak lahan yang sulit diolah karena kering. Jadi, daripada rugi nantinya mending di kurangi saja dulu," ucap dia
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4103 seconds (0.1#10.140)