Wisata alam Merapi dongkrak ekonomi warga

Jum'at, 26 Oktober 2012 - 12:32 WIB
Wisata alam Merapi dongkrak ekonomi warga
Wisata alam Merapi dongkrak ekonomi warga
A A A
Sindonews.com - Bencana erupsi Gunung Merapi pada 2010 telah membuka potensi ekonomi baru bagi masyarakat Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. Sebagian mereka tidak lagi bergantung sebagai peternak sapi perah, tapi merintis usaha wisata alam yang menjanjikan.

Sisa-sisa letusan Gunung Merapi ternyata menarik banyak orang untuk berkunjung ke sana. Mereka ingin mengetahui lebih dekat daerah bekas bencana, terutama di daerah bekas rumah juru kunci merapi almarhum Mbah Maridjan.

Melihat tingginya jumlah pengunjung dari dalam dan luar daerah, bahkan mancanegara, sebagian warga di Dusun Pangukrejo dan Pelemsari menangkap sebuah peluang usaha. Yakni membuka jasa persewaan kendaraan.

Dengan memanfaatkan uang ganti rugi sapi yang diberikan pemerintah, para warga pun mengambil kredit motor trail dan mobil jeep. “Kita dulu kesulitan untuk cari rumput, untuk beli sapi juga percuma, akhirnya uang ganti rugi digunakan sebagai uang muka,” kata Anto Kubis, warga Dusun Pangukrejo, Umbulharjo, Cangkringan.

Setahun pascaerupsi Gunung Merapi,warga yang memiliki motor semakin bertambah. Hingga kini terbentuk satu kelompok paguyuban persewaan motor dengan jumlah anggota 40 orang dengan 52 unit motor trail. Sementara untuk persewaan mobil, terdapat tiga kelompok dengan 60 unit mobil.

Anto Kubis yang juga menjadi pengurus kelompok Gadung Melati Trail Club menerangkan, dengan menggunakan asas pemerataan, kendaraan yang disewakan diberi nomor urut. “Untuk motor setiap tarikan kita potong untuk kas Rp10.000. Uang yang terkumpul kita sumbangkan untuk masyarakat,” katanya.

Biaya sewa motor trail ditentukan berdasarkan paket jalur yang dipilih. Untuk jalur short dengan rute puncak Kinahrejo, rumah Almarhum Mbah Maridjan, monumen mobil dan motor terbakar, serta watu tumpeng dengan waktu satu jam ditarik biaya Rp50.000.Untuk jalur medium dengan waktu dua jam ditarik biaya sewa Rp150.000. Terakhir untuk jalur long dengan waktu tempuh sekitar tiga jam ditarik biaya sewa Rp250.000.

Berbeda untuk jelajah menggunakan mobil. Masing-masing kelompok persewaan menarik biaya sewa Rp250.000. Rute yang diambil yakni jelajah Kali Opak, Gardu Pandang Kopeng, Batu Alien, Kali Adem dan Museum Kecil Petung.

Triyanto, Ketua kelompok dari Merapi Land Cruser Comunity menerangkan, setiap tarikan ada potongan uang kas sebesar Rp20.000. “Kita juga akan merasakan senang bila bisa berbagai, kalau ada yang sakit, kita juga ambilkan uang kas untuk pengobatan,” tuturnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5436 seconds (0.1#10.140)