Ekspor November 2012 capai USD16 miliar
A
A
A
Sindonews.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan nilai ekspor Indonesia periode November 2012 mencapai USD16,44 miliar. Bila dibandingkan dengan November 2011, ekspor mengalami penurunan sebesar 4,60 persen.
"Ekspor Indonesia November 2012 mencapai USD16,44 miliar atau mengalami peningkatan 7,3 persen dibanding Oktober 2012," terang Kepala BPS Suryamin di Kantornya, Jakarta, Rabu (2/1/2013).
Ekspor non migas November 2012 mencapai USD13,73 miliar, naik 8,36 persen dari Oktober 2012, yaitu dari USD12.6 juta menjadi USD13.7 juta. Begitu juga ekspor migas naik sebesar 2,23 persen dari USD2.6 juta menjadi USD2.7 juta.
Sebaliknya, ekspor minyak mentah turun sebesar 4,50 persen menjadi USD908 juta dan ekspor hasil minyak turun sebesar 30,70 persen menjadi USD264 juta. Volume ekspor migas November 2012 terhadap Oktober 2012 untuk minyak mentah dan hasil minyak turun masing-masing sebesar 4,48 persen dan 26,38 persen, sementara gas naik sebesar 14,48 persen.
Peningkatan terbesar terjadi pada lemak dan minyak nabati sebesar USD624,8 juta. Sedangkan, penurunan terbesar terjadi pada mesin/peralatan listrik sebesar USD66,1 juta.
"Ekspor Indonesia November 2012 mencapai USD16,44 miliar atau mengalami peningkatan 7,3 persen dibanding Oktober 2012," terang Kepala BPS Suryamin di Kantornya, Jakarta, Rabu (2/1/2013).
Ekspor non migas November 2012 mencapai USD13,73 miliar, naik 8,36 persen dari Oktober 2012, yaitu dari USD12.6 juta menjadi USD13.7 juta. Begitu juga ekspor migas naik sebesar 2,23 persen dari USD2.6 juta menjadi USD2.7 juta.
Sebaliknya, ekspor minyak mentah turun sebesar 4,50 persen menjadi USD908 juta dan ekspor hasil minyak turun sebesar 30,70 persen menjadi USD264 juta. Volume ekspor migas November 2012 terhadap Oktober 2012 untuk minyak mentah dan hasil minyak turun masing-masing sebesar 4,48 persen dan 26,38 persen, sementara gas naik sebesar 14,48 persen.
Peningkatan terbesar terjadi pada lemak dan minyak nabati sebesar USD624,8 juta. Sedangkan, penurunan terbesar terjadi pada mesin/peralatan listrik sebesar USD66,1 juta.
(gpr)