Telkom siap bangun perusahaan telekomunikasi di Myanmar
A
A
A
Sindonews.com - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) siap membangun perusahaan telekomunikasi di Myanmar pada tahun ini. Hal tersebut lantaran perseroan membidik bisnis seluler dan fixed line (telepon kabel) yang penetrasinya masih kecil.
Direktur Keuangan TLKM Honesti Basyir mengatakan, saat ini rencana ekspansi ke Mynmar masih dalam proses antarpemerintah Indonesia dan Myanmar.
"Penetrasi seluler di Myanmar saat ini masih di kisaran 3 persen. Itu yang mendorong kami untuk membuat perusahaan baru di sana, namun untuk nilai investasinya masih kami hitung," ujar Honesti saat ditemui usai acara pembukaan perdagangan perdana IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (2/1/2013).
Menurut dia, perseroan pada tahun ini menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp20 triliun. Namun, untuk porsi akuisisi dan rencana perseroan untuk mengakuisisi perusahaan IT di dalam negeri masih dihitung angkanya.
"Dari jumlah itu, Rp12 triliun akan dicari dari pinjaman perbankan atau global bond," katanya.
Dia menjelaskan, secara komposisi, dana kas internal dan eksternal untuk kebutuhan ekspansi TLKM 40:60. Mengenai rencana global bond, pihaknya tidak menyebutkan secara jelas, namun informasi sebelumnya menyatakan bahwa TLKM sedang merencanakan menerbitkan global bond sebesar USD500 juta pada tahun ini.
Sementara dana capex tersebut akan digunakan untuk belanja modal anak usaha, yakni PT Telkomsel sebesar 60 persen, untuk pengembangan broadband sebesar 30 persen, dan 10 persen untuk keperluan lainnya.
Direktur Keuangan TLKM Honesti Basyir mengatakan, saat ini rencana ekspansi ke Mynmar masih dalam proses antarpemerintah Indonesia dan Myanmar.
"Penetrasi seluler di Myanmar saat ini masih di kisaran 3 persen. Itu yang mendorong kami untuk membuat perusahaan baru di sana, namun untuk nilai investasinya masih kami hitung," ujar Honesti saat ditemui usai acara pembukaan perdagangan perdana IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (2/1/2013).
Menurut dia, perseroan pada tahun ini menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp20 triliun. Namun, untuk porsi akuisisi dan rencana perseroan untuk mengakuisisi perusahaan IT di dalam negeri masih dihitung angkanya.
"Dari jumlah itu, Rp12 triliun akan dicari dari pinjaman perbankan atau global bond," katanya.
Dia menjelaskan, secara komposisi, dana kas internal dan eksternal untuk kebutuhan ekspansi TLKM 40:60. Mengenai rencana global bond, pihaknya tidak menyebutkan secara jelas, namun informasi sebelumnya menyatakan bahwa TLKM sedang merencanakan menerbitkan global bond sebesar USD500 juta pada tahun ini.
Sementara dana capex tersebut akan digunakan untuk belanja modal anak usaha, yakni PT Telkomsel sebesar 60 persen, untuk pengembangan broadband sebesar 30 persen, dan 10 persen untuk keperluan lainnya.
(rna)