IPO, POs Indonesia disarankan fokus di logistik
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Sekretaris Menteri BUMN Said Didu menyarankan PT Pos (persero) untuk memfokuskan diri pada bisnis distribusi logistik pasca pencatatan saham perdana (initial publick offering/IPO) nanti.
"Agar usahanya maju, PT Pos saya sarankan agar mengubah bisnisnya dan fokus di bisnis distribusi logistik," ujar dia saat dihubungi Sindonews, Minggu (6/1/2013).
Di lain sisi, dia juga mengungkapkan, agar perseroan dapat tumbuh lebih mapan secara finansial, maka langkah IPO menjadi pilihan yang tepat. Terlebih, lanjut Said, bila belajar dari negara-negara lain, perusahaan perposan yang maju adalah perusahaan yang dimiliki publik.
"PT Pos yang dimiliki publik lebih maju. Contohnya, seperti di negara-negara lain," tambah dia.
Perlu diketahui, PT Pos pada tahun ini berencana melakukan IPO. Kementerian BUMN beberapa waktu lalu menyatakan, PT Pos Indonesia bersama dengan dua BUMN lain, yang lebih dulu masuk dalam program privatisasi BUMN pada tahun lalu akan diajukan ke Komite Privatisasi untuk bisa melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini.
Adapun, dua BUMN yang rencana IPO-nya mundur menjadi tahun ini lantaran belum mendapat restu pada tahun lalu, yakni PT Pegadaian (Persero) dan PT Semen Baturaja (Persero).
PT Pos Indonesia menargetkan bisa merealisasikan rencana tersebut pada semester II tahun ini. Porsi saham yang dilepas pada saat IPO antara 25-35 persen, dengan target dana sekitar Rp1-1,5 triliun.
"Agar usahanya maju, PT Pos saya sarankan agar mengubah bisnisnya dan fokus di bisnis distribusi logistik," ujar dia saat dihubungi Sindonews, Minggu (6/1/2013).
Di lain sisi, dia juga mengungkapkan, agar perseroan dapat tumbuh lebih mapan secara finansial, maka langkah IPO menjadi pilihan yang tepat. Terlebih, lanjut Said, bila belajar dari negara-negara lain, perusahaan perposan yang maju adalah perusahaan yang dimiliki publik.
"PT Pos yang dimiliki publik lebih maju. Contohnya, seperti di negara-negara lain," tambah dia.
Perlu diketahui, PT Pos pada tahun ini berencana melakukan IPO. Kementerian BUMN beberapa waktu lalu menyatakan, PT Pos Indonesia bersama dengan dua BUMN lain, yang lebih dulu masuk dalam program privatisasi BUMN pada tahun lalu akan diajukan ke Komite Privatisasi untuk bisa melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini.
Adapun, dua BUMN yang rencana IPO-nya mundur menjadi tahun ini lantaran belum mendapat restu pada tahun lalu, yakni PT Pegadaian (Persero) dan PT Semen Baturaja (Persero).
PT Pos Indonesia menargetkan bisa merealisasikan rencana tersebut pada semester II tahun ini. Porsi saham yang dilepas pada saat IPO antara 25-35 persen, dengan target dana sekitar Rp1-1,5 triliun.
(rna)