2019, China rebut dominasi ekonomi Amerika
A
A
A
Sindonews.com - China diprediksi bakal mengambil alih posisi Amerika Serikat (AS) sebagai ekonomi terbesar di dunia dalam waktu enam tahun. Berdasarkan hasil riset, China akan menjadi negara paling penting pada tiga dekade ke depan.
Dilansir The Guardian, Rabu (9/1/2013), perkiraan ini berdasarkan penelitian yang dikeluarkan Chinese Academy of Sciences. Disebutkan, perekonomian China akan lebih besar dibandingkan AS pada 2019, dan "status internasional" China akan melebihi AS pada 2049, atau bertepatan dengan peringatan 100 tahun berdirinya Republik Rakyat China.
'Negeri Tirai Bambu' saat ini berada di peringkat ke-11 sebagai negara "sehat" dari 100 negara, tepat di belakang Kosta Rika, dan Swedia di posisi teratas. Reformasi ekonomi dan keterbukaan terhadap investasi asing telah mendorong China dari negara pertanian miskin menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia setelah AS.
Analis internasional secara luas memperkirakan pertumbuhan perekonomian China yang tinggi telah menyalip produk domestik bruto (PDB) AS. Namun, mereka melihat pertumbuhan per kapita AS tetap akan berada di atas mengingat penduduk China mencapai 1,3 miliar, sedangkan AS 315 juta jiwa.
Dilansir The Guardian, Rabu (9/1/2013), perkiraan ini berdasarkan penelitian yang dikeluarkan Chinese Academy of Sciences. Disebutkan, perekonomian China akan lebih besar dibandingkan AS pada 2019, dan "status internasional" China akan melebihi AS pada 2049, atau bertepatan dengan peringatan 100 tahun berdirinya Republik Rakyat China.
'Negeri Tirai Bambu' saat ini berada di peringkat ke-11 sebagai negara "sehat" dari 100 negara, tepat di belakang Kosta Rika, dan Swedia di posisi teratas. Reformasi ekonomi dan keterbukaan terhadap investasi asing telah mendorong China dari negara pertanian miskin menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia setelah AS.
Analis internasional secara luas memperkirakan pertumbuhan perekonomian China yang tinggi telah menyalip produk domestik bruto (PDB) AS. Namun, mereka melihat pertumbuhan per kapita AS tetap akan berada di atas mengingat penduduk China mencapai 1,3 miliar, sedangkan AS 315 juta jiwa.
(dmd)