Asmindo merasa dianaktirikan pemerintah

Minggu, 13 Januari 2013 - 15:05 WIB
Asmindo merasa dianaktirikan...
Asmindo merasa dianaktirikan pemerintah
A A A
Sindonews.com - Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahyono meminta pemerintah tidak memandang Asmindo sebagai 'anak tiri'.

"Selama ini kami dipandang anak tiri. Padahal Asmindo mampu menembus pasar internasional dan sukses menyelenggarakan pameran IFFINA (International Furiture and Craft Fair Indonesia) setiap tahun," kata Ambar saat dihubungi Sindonews, Minggu (13/1/2013).

Pemerintah, lanjut Ambar, harus mendukung penuh pameran yang akan digelar pada Maret 2013. Pamaeran tersebut akan diikuti sekitar 450 perusahaan dengan luas area sekitar 20 ribu hektare (ha).

"IFFINA tahun ini akan diikuti sekitar 140 negara. Kegiatan semacam ini belum pernah dilakukan Indonesia yang mampu menghadirkan 140 negara. Pada IFFINA 2012, dihadiri 130 negara," kata Ambar.

Nilai transaksi dalam IFFINA tahun ini ditargetkan mencapai USD400 juta atau naik 20-30 persen jika dibanding IFFINA 2012 yang mencapai USD300 juta.

Menurut Ambar, beberapa negara sudah sepakat Indonesia menjadi pusat pembelian barang-barang furnitur. Sehingga, para pengusaha furnitur dan kerajinan harus siap menghadapi tantangan tersebut.

"Produksinya harus disiapkan lebih bagus dan bisa diterima pasar. Strategi yang kami terapkan harus didukung pemerintah, karena Asmindo membawahi seluruh pengusaha furnitur. Pemerintah juga harus mendukung pameran IFFINA secara penuh," ujar Ambar.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1077 seconds (0.1#10.140)