Wall Street ditutup datar
A
A
A
Sindonews.com - Saham-saham di Bursa Wall Street pad aperdagangan Rabu waktu setempat ditutup datar ditengah solidnya kinerja dari dua bank besar, Goldman Sachs dan JPMorgan Chase. Ini mengimbangi penurunan yang terjadi pada saham Apple dan perkiraan pada pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini.
Saham Goldman Sachs (GS.N) menuju level tertinggi sejak Mei 2011 karena meningkatnya laba perusahaan hampir tiga kali lipat, meningkatnya pendapatan dan menurunnya biaya kompensasi. Sedangkan, saham JPMorgan Chase (JPM.N) membukukan laba bersih kuartal IV/2012 sebesar 53 persen, yang mencatatkan rekor pendapatan di 2012. capaian ini menyebabkan saham JPMorgan naik 1 persen menjadi USD46,82 per saham, dan Goldman menguat 4,1 persen menjadi USD141,09 per saham.
Kedua bank ini merupakan bank besar pertama yang melaporkan hasil kinerjanya, sehingga menopang Indeks S&P 500. "Kinerja yang cukup solid dari JPMorgan dan Goldman Sachs, mendorong banyak momentum di sektor keuangan dengan masih banyak perbankan yang akan melaporkan kinerjanya di minggu ini. Saya pikir itu membantu penguatan pasar secara keseluruhan," kata senior trader di Wedbush Morgan, Michael James, seperti dilansir Reuters, Kamis (17/1/2013).
Sementara itu, saham Apple (AAPL.O) berhasil berbalik arah setelah tiga hari mengalami koreksi, dan ini membantu indeks Nasdaq, S&P 500, dan Dow menguat. Saham Apple naik 4,2 persen menjadi USD506,09 per saham. Setelah sempat berada di bawah level USD500 untuk pertama kalinya sejak Februari.
Pada perdagangan waktu setempat, The Dow Jones industrial average (DJI) melemah 23,66 poin atau 0,17 persen ke 13.511,23, Indeks The Standard & Poor 500 (SPX) menguat 0,29 poin atau 0,02 persen ke 1.472,63, Nasdaq Composite Index (IXIC) naik 6,77 poin atau 0,22 persen ke 3.117,54.
Adapun pelemahan yang terjadi pada indeks Dow Jones menurunnya saham Boeing (BA.N) sebesar 3,4 persen menjadi USD74,34 di tengah kekhawatiran mengenai jet baru, Dreamliner. Saham dua maskapai penerbangan terkemuka Jepang ini turun, setelah armada 787 melakukan pendaratan darurat, yang menambah masalah keamanan akibat serangkai insiden yang terjadi baru-baru ini.
Saham Goldman Sachs (GS.N) menuju level tertinggi sejak Mei 2011 karena meningkatnya laba perusahaan hampir tiga kali lipat, meningkatnya pendapatan dan menurunnya biaya kompensasi. Sedangkan, saham JPMorgan Chase (JPM.N) membukukan laba bersih kuartal IV/2012 sebesar 53 persen, yang mencatatkan rekor pendapatan di 2012. capaian ini menyebabkan saham JPMorgan naik 1 persen menjadi USD46,82 per saham, dan Goldman menguat 4,1 persen menjadi USD141,09 per saham.
Kedua bank ini merupakan bank besar pertama yang melaporkan hasil kinerjanya, sehingga menopang Indeks S&P 500. "Kinerja yang cukup solid dari JPMorgan dan Goldman Sachs, mendorong banyak momentum di sektor keuangan dengan masih banyak perbankan yang akan melaporkan kinerjanya di minggu ini. Saya pikir itu membantu penguatan pasar secara keseluruhan," kata senior trader di Wedbush Morgan, Michael James, seperti dilansir Reuters, Kamis (17/1/2013).
Sementara itu, saham Apple (AAPL.O) berhasil berbalik arah setelah tiga hari mengalami koreksi, dan ini membantu indeks Nasdaq, S&P 500, dan Dow menguat. Saham Apple naik 4,2 persen menjadi USD506,09 per saham. Setelah sempat berada di bawah level USD500 untuk pertama kalinya sejak Februari.
Pada perdagangan waktu setempat, The Dow Jones industrial average (DJI) melemah 23,66 poin atau 0,17 persen ke 13.511,23, Indeks The Standard & Poor 500 (SPX) menguat 0,29 poin atau 0,02 persen ke 1.472,63, Nasdaq Composite Index (IXIC) naik 6,77 poin atau 0,22 persen ke 3.117,54.
Adapun pelemahan yang terjadi pada indeks Dow Jones menurunnya saham Boeing (BA.N) sebesar 3,4 persen menjadi USD74,34 di tengah kekhawatiran mengenai jet baru, Dreamliner. Saham dua maskapai penerbangan terkemuka Jepang ini turun, setelah armada 787 melakukan pendaratan darurat, yang menambah masalah keamanan akibat serangkai insiden yang terjadi baru-baru ini.
(rna)