DKFT siap groundbreaking smelter dan PLTU
A
A
A
Sindonews.com - PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) mengaku akan segera melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan smelter dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di kawasan Morowali, Sulawesi Tengah dan Jawa Timur.
Perseroan menargetkan rencana tersebut dapat dilaksanakan tahun ini dan dapat segera beroperasi pada 2015 mendatang. "Kami manargetkan groundbreaking dapat dilakukan pada tahun ini agar tahun 2015 dapat mulai berproduksi," ujar Sekretaris Perusahaan DKFT, J Supriady saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (18/1/2013).
Untuk smelter, kata dia, nantinya akan berfungsi untuk memurnikan berbagai jenis mineral. Hasil dari pemurnian mineral akan diekspor ke China. Untuk alokasi anggaran investasi yang akan dikeluarkan untuk pembangunan smelter dan PLTU diperkirakan mencapai USD600 juta. Dana investasi tersebut merupakan hasil patungan (joint venture/JV) dengan perusahaan E United Group asal Taiwan.
"DKFT kan memang terdapat tambang di daerah tersebut, nilainya sebesar USD600 juta yang diperoleh dari pinjaman bank sebesar 70 persen dan sisanya equity," tegas Supriady.
Perseroan menargetkan rencana tersebut dapat dilaksanakan tahun ini dan dapat segera beroperasi pada 2015 mendatang. "Kami manargetkan groundbreaking dapat dilakukan pada tahun ini agar tahun 2015 dapat mulai berproduksi," ujar Sekretaris Perusahaan DKFT, J Supriady saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (18/1/2013).
Untuk smelter, kata dia, nantinya akan berfungsi untuk memurnikan berbagai jenis mineral. Hasil dari pemurnian mineral akan diekspor ke China. Untuk alokasi anggaran investasi yang akan dikeluarkan untuk pembangunan smelter dan PLTU diperkirakan mencapai USD600 juta. Dana investasi tersebut merupakan hasil patungan (joint venture/JV) dengan perusahaan E United Group asal Taiwan.
"DKFT kan memang terdapat tambang di daerah tersebut, nilainya sebesar USD600 juta yang diperoleh dari pinjaman bank sebesar 70 persen dan sisanya equity," tegas Supriady.
(rna)