Korea Selatan cetak surplus USD43,2 miliar
A
A
A
Sindonews.com - Surplus transaksi berjalan Korea Selatan pada 2012, dilaporkan naik ke rekor USD43,2 miliar. Torehan ini didukung pertumbuhan konstruksi di luar negeri dan ekspor yang relatif padat, meski terjadi perlambatan ekonomi global.
Dilansir Channel News Asia, Rabu (30/1/2013), perdagangan 'Negeri Ginseng' itu juga mencatat rekor perluasan perdagangan dan pengembalian investasi sebesar USD32,7 yang ditetapkan Bank Sentral Korea Selatan pada 2009.
Namun, surplus tahunan pada 2013 diperkirakan akan turun menjadi USD32 miliar, akibat pelemahan ekonomi di zona Eropa dan perlambatan pemulihan di Amerika Serikat.
Disebutkan, nilai ekspor Korea Selatan mencapai USD552,7 miliar, naik 0,2 persen dari 2011, sedangkan nilai impor turun 1,1 persen menjadi USD514,2 miliar.
Pengiriman mobil ke luar negeri naik 3,6 persen menjadi USD42,4 miliar meskipun permintaan global kendur, dan pengiriman produk petrokimia naik 9,0 persen menjadi USD56,7 miliar.
Pengiriman produk teknologi hampir tidak berubah berada di angka USD156 miliar, dengan penjualan ke luar negeri dari chip memori naik 0,1 persen dan panel display turun 0,3 persen dari tahun sebelumnya.
Penjualan ke pasar ekspor utama di China Selatan tetap mendatar, sementara ekspor ke Amerika Serikat dan Timur Tengah naik 4,1 persen dan 11,4 persen. Namun, ekspor ke Eropa turun 11,4 persen.
Neraca di sektor jasa mencetak surplus pertama sejak 1998, sebesar USD2,7 miliar, berkat surplus pada jasa konstruksi sebesar USD16,8 miliar, didorong pemenangan proyek di Timur Tengah.
Dilansir Channel News Asia, Rabu (30/1/2013), perdagangan 'Negeri Ginseng' itu juga mencatat rekor perluasan perdagangan dan pengembalian investasi sebesar USD32,7 yang ditetapkan Bank Sentral Korea Selatan pada 2009.
Namun, surplus tahunan pada 2013 diperkirakan akan turun menjadi USD32 miliar, akibat pelemahan ekonomi di zona Eropa dan perlambatan pemulihan di Amerika Serikat.
Disebutkan, nilai ekspor Korea Selatan mencapai USD552,7 miliar, naik 0,2 persen dari 2011, sedangkan nilai impor turun 1,1 persen menjadi USD514,2 miliar.
Pengiriman mobil ke luar negeri naik 3,6 persen menjadi USD42,4 miliar meskipun permintaan global kendur, dan pengiriman produk petrokimia naik 9,0 persen menjadi USD56,7 miliar.
Pengiriman produk teknologi hampir tidak berubah berada di angka USD156 miliar, dengan penjualan ke luar negeri dari chip memori naik 0,1 persen dan panel display turun 0,3 persen dari tahun sebelumnya.
Penjualan ke pasar ekspor utama di China Selatan tetap mendatar, sementara ekspor ke Amerika Serikat dan Timur Tengah naik 4,1 persen dan 11,4 persen. Namun, ekspor ke Eropa turun 11,4 persen.
Neraca di sektor jasa mencetak surplus pertama sejak 1998, sebesar USD2,7 miliar, berkat surplus pada jasa konstruksi sebesar USD16,8 miliar, didorong pemenangan proyek di Timur Tengah.
(dmd)