Ekonomi Membaik, Repower Asia Bidik Penjualan Rp147,96 Miliar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Emiten properti, PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) berhasil menjaga dan mempertahankan kinerja usahanya sepanjang tahun 2020, di tengah tekanan dan penurunan pasar akibat pandemi Covid-19. Berdasarkan laporan keuangan pada tahun 2020, REAL berhasil meningkatkan penjualan hingga lebih dari 25% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Akibat pandemi Covid-19, seluruh sektor mengalami fluktuasi, tak terkecuali sektor properti, namun Alhamdulillah kinerja kami tetap solid,” kata Direktur Utama PT Repower Asia Indonesia Tbk, Aulia Firdaus, dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (19/5/2021).
Baca Juga : Berkat Stimulus Properti, Tahun ini Pendapatan Pra Penjualan LPKR Bisa Tembus Rp3,5 Triliun
Di tengah tekanan akibat dampak pandemi Covid-19, Aulia menjelaskan bahwa REAL dapat melalui tahun 2020 dengan baik. “Hal ini tercermin dari penjualan REAL yang berhasil meningkat 25,25% dengan mencatatkan penjualan sebesar Rp12,68 miliar di akhir tahun 2020, dibanding penjualan tahun 2019 yang sebesar Rp10,13 miliar,” jelasnya.
Kondisi keuangan REAL yang solid tercermin dari laba bersih yang dikantongi REAL masih positif sebesar Rp1,01 miliar di akhir tahun 2020 lalu, jumlah itu, sedikit terkoreksi dibandingkan laba bersih tahun 2019 sebesar Rp1,39 miliar. Dari sisi ekuitas, posisinya tercatat sebesar Rp349,981 miliar, dengan liabilitas hanya Rp2,6 miliar, dengan demikian masih memiliki potensi leverage yang sangat tinggi kedepannya, dan perusahaan ini pun memiliki arus kas yang positif.
Saat ini, REAL memiliki beberapa proyek yaitu diantaranya Botanical Puri Asri (Depok), Green Botanical Garden (Jakarta Selatan) dan lowrise apartemen di Pasar Minggu (Jakarta Selatan) dan Town House Pondok Cabe (Tanggerang Selatan).
Untuk mendukung pendapatan perseroan, REAL gencar melakukan penjajakan kerja sama penyediaan perumahan dengan beberapa instansi pemerintah dan swasta, serta lembaga keuangan perbankan maupun nonbank.
Aulia menambahkan bahwa tahun 2021 bisa lebih baik bagi industri properti bila melihat data publikasi dari Building Construction & Infrastructure (BCI Asia) yang menyatakan bahwa pada 2021, nilai konstruksi kategori residensial melonjak 48,71% menjadi Rp52,46 triliun dibandingkan tahun 2020. Data tersebut juga menyebutkan bahwa wilayah Jabodetabek memberikan kontribusi terbesar dengan nilai Rp27,76 triliun atau 53% dari total proyek konstruksi residensial. Dengan demikian REAL tetap optimis untuk melanjutkan proyek-proyek di Jabodetabek dengan menganggarkan capex sebesar Rp64,05 miliar.
Tahun 2021, REAL optimis untuk bisa mencapai target marketing sales sebesar Rp147,96 miliar selain karena proses recovery perekonomian yang sedang berjalan, juga pemberian insentif perpajakan dari pemerintah diharapkan akan semakin mendukung dan mempercepat pemulihan industri properti.
“REAL juga terus berkomitmen menyediakan produk-produk berkualitas serta dalam mencapai target marketing sales, REAL menerapkan sejumlah marketing strategy yakni kebijakan efisiensi, meningkat pemasaran melalui media online, dan melakukan inovasi melalui promo-promo menarik yang menguntungkan para konsumen. Lalu, memperluas jangkauan radius market dan menjalin kerja sama luas dengan perbankan,” tutup Aulia.
“Akibat pandemi Covid-19, seluruh sektor mengalami fluktuasi, tak terkecuali sektor properti, namun Alhamdulillah kinerja kami tetap solid,” kata Direktur Utama PT Repower Asia Indonesia Tbk, Aulia Firdaus, dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (19/5/2021).
Baca Juga : Berkat Stimulus Properti, Tahun ini Pendapatan Pra Penjualan LPKR Bisa Tembus Rp3,5 Triliun
Di tengah tekanan akibat dampak pandemi Covid-19, Aulia menjelaskan bahwa REAL dapat melalui tahun 2020 dengan baik. “Hal ini tercermin dari penjualan REAL yang berhasil meningkat 25,25% dengan mencatatkan penjualan sebesar Rp12,68 miliar di akhir tahun 2020, dibanding penjualan tahun 2019 yang sebesar Rp10,13 miliar,” jelasnya.
Kondisi keuangan REAL yang solid tercermin dari laba bersih yang dikantongi REAL masih positif sebesar Rp1,01 miliar di akhir tahun 2020 lalu, jumlah itu, sedikit terkoreksi dibandingkan laba bersih tahun 2019 sebesar Rp1,39 miliar. Dari sisi ekuitas, posisinya tercatat sebesar Rp349,981 miliar, dengan liabilitas hanya Rp2,6 miliar, dengan demikian masih memiliki potensi leverage yang sangat tinggi kedepannya, dan perusahaan ini pun memiliki arus kas yang positif.
Saat ini, REAL memiliki beberapa proyek yaitu diantaranya Botanical Puri Asri (Depok), Green Botanical Garden (Jakarta Selatan) dan lowrise apartemen di Pasar Minggu (Jakarta Selatan) dan Town House Pondok Cabe (Tanggerang Selatan).
Untuk mendukung pendapatan perseroan, REAL gencar melakukan penjajakan kerja sama penyediaan perumahan dengan beberapa instansi pemerintah dan swasta, serta lembaga keuangan perbankan maupun nonbank.
Aulia menambahkan bahwa tahun 2021 bisa lebih baik bagi industri properti bila melihat data publikasi dari Building Construction & Infrastructure (BCI Asia) yang menyatakan bahwa pada 2021, nilai konstruksi kategori residensial melonjak 48,71% menjadi Rp52,46 triliun dibandingkan tahun 2020. Data tersebut juga menyebutkan bahwa wilayah Jabodetabek memberikan kontribusi terbesar dengan nilai Rp27,76 triliun atau 53% dari total proyek konstruksi residensial. Dengan demikian REAL tetap optimis untuk melanjutkan proyek-proyek di Jabodetabek dengan menganggarkan capex sebesar Rp64,05 miliar.
Tahun 2021, REAL optimis untuk bisa mencapai target marketing sales sebesar Rp147,96 miliar selain karena proses recovery perekonomian yang sedang berjalan, juga pemberian insentif perpajakan dari pemerintah diharapkan akan semakin mendukung dan mempercepat pemulihan industri properti.
“REAL juga terus berkomitmen menyediakan produk-produk berkualitas serta dalam mencapai target marketing sales, REAL menerapkan sejumlah marketing strategy yakni kebijakan efisiensi, meningkat pemasaran melalui media online, dan melakukan inovasi melalui promo-promo menarik yang menguntungkan para konsumen. Lalu, memperluas jangkauan radius market dan menjalin kerja sama luas dengan perbankan,” tutup Aulia.
(dar)