Wamen ESDM dukung target lifting minyak direvisi
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mendukung usulan Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk melakukan revisi target produksi minyak (lifting).
"Target lifting itu kan target. Kalau di kuartal I sama (dengan tahun lalu), kemungkinan (target) tidak tercapai sehingga perlu direvisi," ujar Susilo kepada Sindonews di Jakarta, Minggu (3/2/2013).
Namun, pihaknya berjanji akan berupaya semaksimal mungkin untuk menggenjot produksi minyak terlebih dahulu. Bila memang benar-benar tidak memungkinkan untuk dicapai, barulah target lifting direvisi. "Tapi kita akan usahakan dulu," tambah dia.
Seperti diketahui, SKK Migas menyatakan saat ini lifting minyak hanya mencapai 830.000 barel per hari (bph) sehingga SKK Migas meminta pemerintah untuk mengajukan revisi target lifting dalam APBN 2013 sebesar 900.000 barel per hari (bph).
"Hingga akhir Desember kita bekerja agar produksi 830.000 barel tidak turun kembali," ujar Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini belum lama ini.
Rudi menuturkan, produksi minyak per bulan Januari hanya mencapai 826.000 bph. Penurunan produksi tersebut dikarenakan sumur-sumur produksi minyak yang sudah tua, serta kondisi cuaca yang buruk pada awal tahun ini.
"Target lifting itu kan target. Kalau di kuartal I sama (dengan tahun lalu), kemungkinan (target) tidak tercapai sehingga perlu direvisi," ujar Susilo kepada Sindonews di Jakarta, Minggu (3/2/2013).
Namun, pihaknya berjanji akan berupaya semaksimal mungkin untuk menggenjot produksi minyak terlebih dahulu. Bila memang benar-benar tidak memungkinkan untuk dicapai, barulah target lifting direvisi. "Tapi kita akan usahakan dulu," tambah dia.
Seperti diketahui, SKK Migas menyatakan saat ini lifting minyak hanya mencapai 830.000 barel per hari (bph) sehingga SKK Migas meminta pemerintah untuk mengajukan revisi target lifting dalam APBN 2013 sebesar 900.000 barel per hari (bph).
"Hingga akhir Desember kita bekerja agar produksi 830.000 barel tidak turun kembali," ujar Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini belum lama ini.
Rudi menuturkan, produksi minyak per bulan Januari hanya mencapai 826.000 bph. Penurunan produksi tersebut dikarenakan sumur-sumur produksi minyak yang sudah tua, serta kondisi cuaca yang buruk pada awal tahun ini.
(gpr)