Ijazah ratusan karyawan Batavia masih ditahan manajemen
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan karyawan Batavia Air tidak hanya mempertanyakan kejelasan statusnya yang masih menggantung akibat perusahaan pailit. Karyawan juga mempertanyakan nasib ijazah dan lisensi yang masih ditahan manajemen Batavia.
"Ijazah SMA saya dari 2010 ditahan. Enggak tahu sampai kapan, sedangkan sekarang Batavia dinyatakan pailit. Entah bagaimana nasibnya," ungkap Ridho Hanif, mantan karyawan Batavia Air, Senin (4/2/2013).
Ridho menuturkan, ijazahnya ditahan karena mengikuti diklat aircraf marseling pada 2010. Bagi karyawan yang mengikuti diklat tersebut, sudah jadi keharusan menyerahkan ijazah terakhir ke pihak
perusahaan. "Jadi sampai sekarang ijazah saya masih ditahan," ujarnya.
Dia mengaku, hanya ingin meminta ijazah terakhir dan lisensi diklatnya dikembalikan. "Saya kan juga harus melamar bekerja di tempat lain lagi," ucap Ridho.
Senada dengan Ridho, Bayu Seno Maruto mengatakan, tidak hanya ijazah formal dan lisensi di dunia penerbangannya yang ditahan manajemen. Tool kit milik pribadinya juga ditahan di hanggar.
"Banyak rekan kami yang ijazah dan lisensinya ditahan. Bahkan, waktu disegel tool kit milik pribadi kami ikutan tertahan. Kami berharap pihak yang bertanggung jawab bisa segera menyelesaikan masalah ini," kata Bayu menegaskan.
"Ijazah SMA saya dari 2010 ditahan. Enggak tahu sampai kapan, sedangkan sekarang Batavia dinyatakan pailit. Entah bagaimana nasibnya," ungkap Ridho Hanif, mantan karyawan Batavia Air, Senin (4/2/2013).
Ridho menuturkan, ijazahnya ditahan karena mengikuti diklat aircraf marseling pada 2010. Bagi karyawan yang mengikuti diklat tersebut, sudah jadi keharusan menyerahkan ijazah terakhir ke pihak
perusahaan. "Jadi sampai sekarang ijazah saya masih ditahan," ujarnya.
Dia mengaku, hanya ingin meminta ijazah terakhir dan lisensi diklatnya dikembalikan. "Saya kan juga harus melamar bekerja di tempat lain lagi," ucap Ridho.
Senada dengan Ridho, Bayu Seno Maruto mengatakan, tidak hanya ijazah formal dan lisensi di dunia penerbangannya yang ditahan manajemen. Tool kit milik pribadinya juga ditahan di hanggar.
"Banyak rekan kami yang ijazah dan lisensinya ditahan. Bahkan, waktu disegel tool kit milik pribadi kami ikutan tertahan. Kami berharap pihak yang bertanggung jawab bisa segera menyelesaikan masalah ini," kata Bayu menegaskan.
(izz)