Kredit macet UMKM korban Merapi minta dihapus
A
A
A
Sindonews.com - Korban erupsi dan banjir lahar dingin Gunung Merapi meminta penghapusan kredit macet, sebagai respon atas kesepakatan pemerintah dan Komisi VI DPR RI menghapus kredit macet Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bagi korban gempa bumi di DI Yogyakarta dan Jateng pada 2006.
"Kalau korban gempa DIY dan Jateng saja bisa mendapat pemutihan, seharusnya korban erupsi dan banjir lahar juga sama. Saat ini, banyak korban memulai usaha dari nol. Karena tempat usahanya hilang dan rusak diterjang banjir lahar dan abu vulkanik merapi," kata Ketua GP Ansor Kabupaten Magelang, Selasa (5/2/2013).
Heri, warga Kecamatan Salam mengatakan, sejak wilayahnya dilanda erupsi dan banjir lahar dingin Gunung Merapi 2010-2011, mayoritas masyarat kehilangan mata pencaharian. "Kalau bisa kami juga minta pemutihan atau penghapusan atas kredit itu," ujar pria yang pernah memiliki usaha kerupuk ini.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM Kabupaten Magelang, H Edy Susanto mengatakan, saat ini pihaknya belum mengetahui jumlah pasti kredit macet yang dialami warga korban erupsi dan banjir lahar di wilayahnya pada 2010-2011. Data ada pada masing-masing bank penyalur kredit.
"Sejauh ini, kami belum mengetahui jumlah pastinya. Hanya saja beberapa saat setelah bencana itu, banyak warga yang menjadi korban minta penangguhan kreditnya ke kami," terangnya.
Menuru Edy, di wilayahnya belum ada pemutihan kredit macet untuk UMKM. "Yang saya tahu, baru sekedar penangguhan. Itu saja berlaku selama enam bulan hingga satu tahun. Saat ini, apakah mereka sudah bisa mengangsur atau belum, kami juga belum mendengar," jelas dia.
"Kalau korban gempa DIY dan Jateng saja bisa mendapat pemutihan, seharusnya korban erupsi dan banjir lahar juga sama. Saat ini, banyak korban memulai usaha dari nol. Karena tempat usahanya hilang dan rusak diterjang banjir lahar dan abu vulkanik merapi," kata Ketua GP Ansor Kabupaten Magelang, Selasa (5/2/2013).
Heri, warga Kecamatan Salam mengatakan, sejak wilayahnya dilanda erupsi dan banjir lahar dingin Gunung Merapi 2010-2011, mayoritas masyarat kehilangan mata pencaharian. "Kalau bisa kami juga minta pemutihan atau penghapusan atas kredit itu," ujar pria yang pernah memiliki usaha kerupuk ini.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM Kabupaten Magelang, H Edy Susanto mengatakan, saat ini pihaknya belum mengetahui jumlah pasti kredit macet yang dialami warga korban erupsi dan banjir lahar di wilayahnya pada 2010-2011. Data ada pada masing-masing bank penyalur kredit.
"Sejauh ini, kami belum mengetahui jumlah pastinya. Hanya saja beberapa saat setelah bencana itu, banyak warga yang menjadi korban minta penangguhan kreditnya ke kami," terangnya.
Menuru Edy, di wilayahnya belum ada pemutihan kredit macet untuk UMKM. "Yang saya tahu, baru sekedar penangguhan. Itu saja berlaku selama enam bulan hingga satu tahun. Saat ini, apakah mereka sudah bisa mengangsur atau belum, kami juga belum mendengar," jelas dia.
(izz)