Pemajuan jam perdagangan belum berdampak signifikan

Minggu, 10 Februari 2013 - 13:13 WIB
Pemajuan jam perdagangan belum berdampak signifikan
Pemajuan jam perdagangan belum berdampak signifikan
A A A
Sindonews.com - Setelah lebih dari satu bulan berjalan, pemajuan jam perdagangan yang efektif sejak 2 Januari 2013 lalu, rupanya belum memberi dampak signifikan bagi aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dihubungi Sindonews, Minggu (10/2/2013), Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada menerangkan, tidak ada perbedaan signifikan yang ditimbulkan oleh pemajuan jam perdagangan di papan Bursa. "Dari volume dan nilai transaksinya, saya lihat tidak berpengaruh ya," terang Reza.

Lebih lanjut dia menjelaskan, kendati terjadi kenaikan volume transaksi, namun jumlahnya tidak terlalu signifikan. "Transaksi-transaksi sebelumnya (sebelum dimajukan), nilainya berkisar rata-rata Rp3-5 triliunan. Sekarang (setelah jam perdagangan dimajukan) juga segitu-segitu saja," tambah Reza.

Sementara itu, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa, Samsul Hidayat sebelumnya menuturkan bahwa terjadi kenaikan sekitar Rp300 miliar dalam nilai transaksi harian secara rata-rata bila dibanding nilai transaksi sebelum pemajuan jam perdagangan diberlakukan.

Namun demikian, Reza memandang, kenaikan tersebut justru dipengaruhi sentimen positif di awal tahun perdagangan atau yang dikenal sebagai January effect.

"Kenaikan nilai transaksi awal tahun wajar saja. Ini kan masih January effect. Misalnya, investor-investor institusi jaminan pensiun atau hari tua itu kan biasanya investasi jangka panjang. Jadi, mereka menempatkan investasi kebanyakan di awal tahun, sehingga wajar jika ada kenaikan. Bukan karena jam perdagangan dimajukann," tutur Reza.

Pada penutupan perdagangan Jumat (8/2/2013) tercatat sebanyak 107 saham naik, 156 saham turun dan 115 saham stagnan. Transaksi di pasar pada akhir pekan menjelang Tahun Baru Imlek sangat ramai, dengan nilai transaksi mencapai Rp6,88 triliun dan volume perdagangan 8,57 miliar saham. Namun, IHSG mengalami tekanan jual, dengan transaksi jual asing mencapai Rp1,24 triliun.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6497 seconds (0.1#10.140)