Australia protes harga Microsoft, Apple dan Adobe
A
A
A
Sindonews.com - Tiga perusahaan teknologi global Microsoft, Apple dan Adobe dimintai keterangan terkait tingginya harga produk di Australia dibandingkan negara lain.
Dilansir Economic Times, Senin (11/2/2103), Komite Majelis Australia mengatakan, pihaknya akan memanggil ketiga perusahaan itu dalam sidang umum bulan depan, untuk menjelaskan mengapa pelanggan Australia harus membayar lebih untuk produk yang sama.
"Komite melihat dampak dari harga yang dibebankan kepada konsumen Australia untuk produk IT. Konsumen Australia sering membayar harga lebih tinggi untuk perangkat keras dan perangkat lunak dibanding orang-orang di negara lain," kata Majelis Australia dalam pernyataannya.
Permintaan penyelidikan menyusul protes yang diajukan kelompok advokasi konsumen Australia atas diskriminasi harga teknologi, musik, game, perangkat lunak, dan perangkat keras komputer.
Menurut kelompok konsumen tersebut, orang di Australia harus membayar rata-rata 73 persen lebih mahal untuk mendownload iTunes dibanding di Amerika Serikat, 69 persen lebih mahal pada produk komputer, bahkan 232 persen untuk download game pada PC.
Sementara perangkat lunak Office rata-rata 34 persen lebih mahal dibandingkan dengan AS. Sebagai contoh, satu paket perangkat lunak 8.665 dolar Australia (USD8,939) lebih mahal daripada Amerika Serikat.
Melalui panitia khusus, Apple dan Microsoft menyebutkan alasan harga berbeda di seluruh wilayah hukum karena berbagai faktor, termasuk biaya pengiriman, pajak daerah dan kurs mata uang.
Dilansir Economic Times, Senin (11/2/2103), Komite Majelis Australia mengatakan, pihaknya akan memanggil ketiga perusahaan itu dalam sidang umum bulan depan, untuk menjelaskan mengapa pelanggan Australia harus membayar lebih untuk produk yang sama.
"Komite melihat dampak dari harga yang dibebankan kepada konsumen Australia untuk produk IT. Konsumen Australia sering membayar harga lebih tinggi untuk perangkat keras dan perangkat lunak dibanding orang-orang di negara lain," kata Majelis Australia dalam pernyataannya.
Permintaan penyelidikan menyusul protes yang diajukan kelompok advokasi konsumen Australia atas diskriminasi harga teknologi, musik, game, perangkat lunak, dan perangkat keras komputer.
Menurut kelompok konsumen tersebut, orang di Australia harus membayar rata-rata 73 persen lebih mahal untuk mendownload iTunes dibanding di Amerika Serikat, 69 persen lebih mahal pada produk komputer, bahkan 232 persen untuk download game pada PC.
Sementara perangkat lunak Office rata-rata 34 persen lebih mahal dibandingkan dengan AS. Sebagai contoh, satu paket perangkat lunak 8.665 dolar Australia (USD8,939) lebih mahal daripada Amerika Serikat.
Melalui panitia khusus, Apple dan Microsoft menyebutkan alasan harga berbeda di seluruh wilayah hukum karena berbagai faktor, termasuk biaya pengiriman, pajak daerah dan kurs mata uang.
(dmd)