KKKS didesak gunakan teknologi canggih

Senin, 11 Februari 2013 - 14:08 WIB
KKKS didesak gunakan teknologi canggih
KKKS didesak gunakan teknologi canggih
A A A
Sindonews.com - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudi Rubiandini mengatakan, untuk meningkatkan produksi minyak dan gas nasional, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tidak hanya menerapkan secondary recovery. Tapi, mulai menuju teknologi tersier recovery dari lapangan yang sudah mengalami laju penurunan produksi maupun lapangan yang masih baru.

"KKKS bisa mencontoh Medco yang sudah menerapkan Enhanced Oil Recovery di Lapangan Kaji Semoga, Rimau Asset, Sumatera Selatan maupun mengikuti jejak Chevron, di mana produksinya lebih besar menggunakan teknologi EOR ketimbang produksi primer," ujar Rudi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (11/2/2013).

Bahkan, dalam waktu dekat akan dibuat pedoman tata kerja yang mengatur penggunaan teknologi tingkat lanjut di lapangan-lapangan yang tidak dikembangkan oleh KKKS melalui mekanisme no cure no pay. Di mana pihak ketiga diberi izin untuk melakukan optimasi di lapangan yang tidak dikembangkan.

Adanya mekanisme no cure no pay ini, diharapkan hasil dari penerapan teknologi tingkat lanjut dalam produksi minyak dan gas akan dinikmati dalam waktu tidak lama seperti dahulu,

"Medco butuh waktu 12 tahun den Chevron butuh waktu 13 tahun untuk bisa mendapatkan minyak dengan teknologi EOR. Kedepan, kita harapkan dengan mekanisme yang baru tersebut. Maka kita dapat mulai menikmati produksi minyak dari hasil EOR dalam jangka waktu hanya sekitar empat tahun," ujar Rudi.

Dia menegaskan, SKK Migas akan memberikan sanksi tegas kepada KKKS yang tidak mengoptimalkan pengembangan di lapangan yang dikelola agar tidak ada lagi lapangan-lapangan yang dibiarkan terbengkalai tanpa ada kegiatan eksplorasi maupun produksi.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5718 seconds (0.1#10.140)