Obama akan naikkan upah minimun USD9 per jam
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengajukan serangkaian proposal untuk membangkitkan kembali perekonomian di dalam negeri. Salah satu yang diajukan Presiden dari Partai Republik itu adalah pembangunan di bidang lapangan kerja.
Dilansir Reuters, Rabu (13/2/2013), dalam proposalnya, Obama akan menaikkan upah minimum menjadi USD9 per jam, naik dari upah yang berlaku saat ini USD7,25 per jam hingga akhir 2015. Kenaikan upah minimum dilakukan berpacu dengan kenaikan inflasi.
Obama juga akan mengajukan anggaran USD1 miliar untuk membangun jaringan 15 lembaga manufaktur di seluruh negeri. Tiga akan diluncurkan tahun ini melalui Departemen Energi dan Pertahanan dengan bantuan dari perguruan tinggi, universitas, dan perusahaan swasta. Sisanya masih menunggu persetujuan dari Kongres. Investasi USD50 miliar dalam infrastruktur, termasuk USD40 miliar juga dilakukan untuk pembangunan dan perbaikan jembatan.
Dalam proposal tersebut Obama meminta Kongres mendukung program konstruksi USD15 miliar untuk merehabilitasi agunan yang diambil alih.
Selanjutnya, meningkatkan nilai ekspor dengan meluncurkan pembicaraan perdagangan dengan Uni Eropa dan menyelesaikan Kemitraan Trans-Pasifik. Kemudian menyelenggarakan "SelectUSA Investment Summit" untuk mencocokkan bisnis lepas pantai dengan pemerintah daerah dalam upaya menarik investasi asing.
Obama juga akan membuat "Zona Promise" di 20 komunitas untuk memberikan "bantuan teknis secara intensif" melalui program yang ada untuk membantu menciptakan lapangan kerja.
Dilansir Reuters, Rabu (13/2/2013), dalam proposalnya, Obama akan menaikkan upah minimum menjadi USD9 per jam, naik dari upah yang berlaku saat ini USD7,25 per jam hingga akhir 2015. Kenaikan upah minimum dilakukan berpacu dengan kenaikan inflasi.
Obama juga akan mengajukan anggaran USD1 miliar untuk membangun jaringan 15 lembaga manufaktur di seluruh negeri. Tiga akan diluncurkan tahun ini melalui Departemen Energi dan Pertahanan dengan bantuan dari perguruan tinggi, universitas, dan perusahaan swasta. Sisanya masih menunggu persetujuan dari Kongres. Investasi USD50 miliar dalam infrastruktur, termasuk USD40 miliar juga dilakukan untuk pembangunan dan perbaikan jembatan.
Dalam proposal tersebut Obama meminta Kongres mendukung program konstruksi USD15 miliar untuk merehabilitasi agunan yang diambil alih.
Selanjutnya, meningkatkan nilai ekspor dengan meluncurkan pembicaraan perdagangan dengan Uni Eropa dan menyelesaikan Kemitraan Trans-Pasifik. Kemudian menyelenggarakan "SelectUSA Investment Summit" untuk mencocokkan bisnis lepas pantai dengan pemerintah daerah dalam upaya menarik investasi asing.
Obama juga akan membuat "Zona Promise" di 20 komunitas untuk memberikan "bantuan teknis secara intensif" melalui program yang ada untuk membantu menciptakan lapangan kerja.
(dmd)