Terminal Multipurpose Teluk Lamong beroperasi April 2014
A
A
A
Sindonews.com - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III optimistis Terminal Multipurpose Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur dapat beroperasi pada April 2014.
Pemimpin Proyek Terminal Multipurpose Teluk Lamong, Harry Dharmawan mengatakan bahwa saat ini pembangunan terminal masih dalam proses konstruksi. Namun demikian, Harry menjelaskan bahwa dari lima paket pekerjaan pembangunan Terminal Multipurpose Teluk Lamong, salah satu paket telah mencapai 100 persen.
“Paket A yang merupakan pekerjaan pembangunan dermaga internasional, posisinya saat ini telah 100 persen. Dermaga itu sudah jadi dan masih dalam tahap perawatan oleh kontraktor,” kata Harry dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (13/2/2013).
Pengerjaan pembangunan Terminal Multipurpose Teluk Lamong terbagi dalam lima paket pekerjaan, meliputi Paket A yang merupakan pembangunan dermaga internasional dikerjakan oleh PT Adhi Karya. Paket B, berupa pembangunan jembatan penghubung (causeway), lapangan penumpukan dan lapangan parkir dikerjakan oleh kerja sama operasi antara PT PP dan PT Wijaya Karya (PP-WIKA KSO).
Paket pekerjaan selanjutnya adalah Paket C, yang merupakan pembangunan jembatan penghubung, dikerjakan oleh PT Nindya Karya, Paket D berupa pembangunan gedung perkantoran, dan Paket E berupa penyediaan alat bongkar muat.
“Untuk Paket B realisasi proyek per 31 Januari 2013 mencapai 11,52 persen, Paket C sebesar 49,24 persen, Paket D saat ini masih dalam tahap penjelasan detail proyek (aanwijzing), dan Paket E dalam proses penandatanganan kontrak oleh Kone Crane (perusahaan alat berat asal Finlandia) sebagai pemenang lelang,” tambah Harry.
Terminal Multipurpose Teluk Lamong menurut rencana akan dioperasikan untuk penanganan kegiatan bongkar muat petikemas internasional dan curah kering internasional. Selain itu, untuk mendukung program Pendulum Nusantara yang melibatkan Pelindo I-IV, maka terminal ini juga akan melayani kegiatan petikemas domestik.
“Kami membangun dermaga tambahan yang kami sebut sebagai Paket A sebagai fasilitas untuk petikemas domestik. Paket ini juga dikerjakan oleh PT Adhi Karya dan saat ini realisasi proyeknya sudah mencapai 37,12 persen,” jelas Harry.
Pada 2014 mendatang, fasilitas yang tersedia di Terminal Multipurpose Teluk Lamong berupa dermaga sepanjang 500X80 Meter, lapangan curah kering seluas 6 hektare (ha), lapangan penumpukan petikemas 15 ha, kantor dan lapangan parkir truk 7,2 ha, lima unit container crane (CC), dua unit ship unloader, dua unit conveyor, 10 unit Automatic Stacking Crane (ASC), dan 30 unit head truck dan chassis.
Pemimpin Proyek Terminal Multipurpose Teluk Lamong, Harry Dharmawan mengatakan bahwa saat ini pembangunan terminal masih dalam proses konstruksi. Namun demikian, Harry menjelaskan bahwa dari lima paket pekerjaan pembangunan Terminal Multipurpose Teluk Lamong, salah satu paket telah mencapai 100 persen.
“Paket A yang merupakan pekerjaan pembangunan dermaga internasional, posisinya saat ini telah 100 persen. Dermaga itu sudah jadi dan masih dalam tahap perawatan oleh kontraktor,” kata Harry dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (13/2/2013).
Pengerjaan pembangunan Terminal Multipurpose Teluk Lamong terbagi dalam lima paket pekerjaan, meliputi Paket A yang merupakan pembangunan dermaga internasional dikerjakan oleh PT Adhi Karya. Paket B, berupa pembangunan jembatan penghubung (causeway), lapangan penumpukan dan lapangan parkir dikerjakan oleh kerja sama operasi antara PT PP dan PT Wijaya Karya (PP-WIKA KSO).
Paket pekerjaan selanjutnya adalah Paket C, yang merupakan pembangunan jembatan penghubung, dikerjakan oleh PT Nindya Karya, Paket D berupa pembangunan gedung perkantoran, dan Paket E berupa penyediaan alat bongkar muat.
“Untuk Paket B realisasi proyek per 31 Januari 2013 mencapai 11,52 persen, Paket C sebesar 49,24 persen, Paket D saat ini masih dalam tahap penjelasan detail proyek (aanwijzing), dan Paket E dalam proses penandatanganan kontrak oleh Kone Crane (perusahaan alat berat asal Finlandia) sebagai pemenang lelang,” tambah Harry.
Terminal Multipurpose Teluk Lamong menurut rencana akan dioperasikan untuk penanganan kegiatan bongkar muat petikemas internasional dan curah kering internasional. Selain itu, untuk mendukung program Pendulum Nusantara yang melibatkan Pelindo I-IV, maka terminal ini juga akan melayani kegiatan petikemas domestik.
“Kami membangun dermaga tambahan yang kami sebut sebagai Paket A sebagai fasilitas untuk petikemas domestik. Paket ini juga dikerjakan oleh PT Adhi Karya dan saat ini realisasi proyeknya sudah mencapai 37,12 persen,” jelas Harry.
Pada 2014 mendatang, fasilitas yang tersedia di Terminal Multipurpose Teluk Lamong berupa dermaga sepanjang 500X80 Meter, lapangan curah kering seluas 6 hektare (ha), lapangan penumpukan petikemas 15 ha, kantor dan lapangan parkir truk 7,2 ha, lima unit container crane (CC), dua unit ship unloader, dua unit conveyor, 10 unit Automatic Stacking Crane (ASC), dan 30 unit head truck dan chassis.
(rna)