Diadukan ke KPK, Jero tantang Marwan Cs
Kamis, 14 Februari 2013 - 13:37 WIB
Diadukan ke KPK, Jero tantang Marwan Cs
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik menantang balik Direktur Eksekutif Indonesian Resources Research (IRESS), Marwan Batubara cs yang telah mengadukannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membuktikan tudingan adanya niat 'menjual negara' kepada Total E&P Indonesie.
"Saya diadukan ke KPK. Loh KPK kan urusannya korupsi? Kalau ada buktinya boleh adukan saya," tegas Jero Wacik dalam sambutannya di Rapat Kerja SKK Migas, Jakarta, Kamis (14/2/2013).
Sebelumnya diberitakan, Direktur IRESS, Marwan Batubara mengaku telah melaporkan Jero Wacik, Wamen ESDM Susilo Siwoutomo serta Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini ke KPK terkait masalah Blok Mahakam.
Gugatan dilakukan pada Rabu (13/2/2013) sekitar pukul 11.00 hingga sore hari. Dalam tuntutannya, disebutkan apa yang dilakukan Jero Wacik Cs merugikan negara dengan berniat memperpanjang kontrak Blok Mahakam kepada Total E&P Indonesie.
Perusahaan asal Prancis itu, kini memang menjadi operator Mahakam dan bakal segera habis masa kontraknya 2017. "Dia (Menteri ESDM) juga melakukan tekanan kepada Dirut Pertamina dan melakukan berbagai kebohongan publik," jelasnya, kemarin.
"Saya diadukan ke KPK. Loh KPK kan urusannya korupsi? Kalau ada buktinya boleh adukan saya," tegas Jero Wacik dalam sambutannya di Rapat Kerja SKK Migas, Jakarta, Kamis (14/2/2013).
Sebelumnya diberitakan, Direktur IRESS, Marwan Batubara mengaku telah melaporkan Jero Wacik, Wamen ESDM Susilo Siwoutomo serta Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini ke KPK terkait masalah Blok Mahakam.
Gugatan dilakukan pada Rabu (13/2/2013) sekitar pukul 11.00 hingga sore hari. Dalam tuntutannya, disebutkan apa yang dilakukan Jero Wacik Cs merugikan negara dengan berniat memperpanjang kontrak Blok Mahakam kepada Total E&P Indonesie.
Perusahaan asal Prancis itu, kini memang menjadi operator Mahakam dan bakal segera habis masa kontraknya 2017. "Dia (Menteri ESDM) juga melakukan tekanan kepada Dirut Pertamina dan melakukan berbagai kebohongan publik," jelasnya, kemarin.
(izz)
