Garuda dapat pinjaman USD70 juta dari Permata
A
A
A
Sindonews.com - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mendapatkan pinjaman senilai USD70 juta atau sekitar Rp678 miliar dari PT Bank Permata Tbk (BNLI).
VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ike Andriani mengatakan, penandatanganan perjanjian pinjaman yang menyepakati pemberian fasilitas pinjaman dari Bank Permata ke perusahaan penerbangan pelat merah tersebut telah dilakukan pada 18 Februari 2013.
"Fasilitas tersebut diberikan tanpa jaminan dan untuk jangka waktu 24 bulan, terhitung sejak tanggal setiap penarikan fasilitas pinjaman dilakukan," kata dia dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (21/2/2013).
Sementara itu, perseroan sebelumnya menyatakan membutuhkan dana mencapai USD200 juta atau sekitar Rp1,94 triliun untuk pengadaan sejumlah armada pada tahun ini. Adapun, sumber pendanaan akan dicari melalui beberapa opsi, seperti penerbitan saham baru (rights issue), obligasi maupun pinjaman perbankan.
BUMN penerbangan itu hingga penghujung tahun ini berencana mendatangkan 24 pesawat baru, terdiri atas Boeing 777-300 ER, tiga Airbus A330-200, 10 Boeing 737-800NG dan tujuh Bombardier CRJ 1000.
VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ike Andriani mengatakan, penandatanganan perjanjian pinjaman yang menyepakati pemberian fasilitas pinjaman dari Bank Permata ke perusahaan penerbangan pelat merah tersebut telah dilakukan pada 18 Februari 2013.
"Fasilitas tersebut diberikan tanpa jaminan dan untuk jangka waktu 24 bulan, terhitung sejak tanggal setiap penarikan fasilitas pinjaman dilakukan," kata dia dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (21/2/2013).
Sementara itu, perseroan sebelumnya menyatakan membutuhkan dana mencapai USD200 juta atau sekitar Rp1,94 triliun untuk pengadaan sejumlah armada pada tahun ini. Adapun, sumber pendanaan akan dicari melalui beberapa opsi, seperti penerbitan saham baru (rights issue), obligasi maupun pinjaman perbankan.
BUMN penerbangan itu hingga penghujung tahun ini berencana mendatangkan 24 pesawat baru, terdiri atas Boeing 777-300 ER, tiga Airbus A330-200, 10 Boeing 737-800NG dan tujuh Bombardier CRJ 1000.
(rna)