Paviliun Indonesia di Swiss ramai pengunjung
A
A
A
Sindonews.com - Pameran MUBA 2013 yang diselenggarakan di Basel, Swiss, resmi dibuka pada Jumat (22/2). Indonesia sebagai Guest Country pada pameran yang digelar dari tanggal 22 Februari hingga 3 Maret 2013 menampilkan berbagai produk, budaya dan kuliner, serta menyajikan peluang investasi kepada masyarakat Swiss.
Pada hari pertama pameran, Paviliun Indonesia dikunjungi oleh sekitar 5.000 pengunjung.
“Antusiasme pengunjung menunjukkan bahwa produk dan budaya Indonesia memiliki daya tarik yang kuat. Ini peluang bagi kita untuk mempromosikan Nation Branding Indonesia kepada masyarakat Eropa,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Gusmardi Bustami dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (23/2/2013).
Paviliun Indonesia menempati area pameran seluas 2.000 meter persegi dan dibangun dengan desain khusus dengan mengusung tema "Remarkable Indonesia". Paviliun Indonesia menampilkan produk furnitur, dekorasi rumah, kerajinan tangan, fesyen dan perhiasan.
Gusmardi menjelaskan bahwa Swiss merupakan salah satu pasar potensial Indonesia. “Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per kapita Swiss adalah yang terbesar ke‐15 di dunia, yaitu USD43,3 ribu,” imbuhnya.
Neraca perdagangan Indonesia‐Swiss menunjukkan defisit perdagangan untuk Indonesia. Gusmardi berharap kehadiran Indonesia dalam pameran MUBA kali ini dapat mengurangi defisit bagi Indonesia, dan menyeimbangkan perdagangan kedua negara.
Sebagai catatan, defisit perdagangan Indonesia terhadap Swiss terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Tahun 2011, nilai ekspor Indonesia ke Swiss hanya USD123,6 juta, padahal impor dari Swiss USD623,9 atau terjadi defisit USD500,2 juta.
Defisit perdagangan Indonesia dari Swiss berturut-turut dari tahun 2008 sampai 2010 adalah USD141,1 juta, USD259,1 juta, dan USD293,7 juta.
Pada hari pertama pameran, Paviliun Indonesia dikunjungi oleh sekitar 5.000 pengunjung.
“Antusiasme pengunjung menunjukkan bahwa produk dan budaya Indonesia memiliki daya tarik yang kuat. Ini peluang bagi kita untuk mempromosikan Nation Branding Indonesia kepada masyarakat Eropa,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Gusmardi Bustami dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (23/2/2013).
Paviliun Indonesia menempati area pameran seluas 2.000 meter persegi dan dibangun dengan desain khusus dengan mengusung tema "Remarkable Indonesia". Paviliun Indonesia menampilkan produk furnitur, dekorasi rumah, kerajinan tangan, fesyen dan perhiasan.
Gusmardi menjelaskan bahwa Swiss merupakan salah satu pasar potensial Indonesia. “Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per kapita Swiss adalah yang terbesar ke‐15 di dunia, yaitu USD43,3 ribu,” imbuhnya.
Neraca perdagangan Indonesia‐Swiss menunjukkan defisit perdagangan untuk Indonesia. Gusmardi berharap kehadiran Indonesia dalam pameran MUBA kali ini dapat mengurangi defisit bagi Indonesia, dan menyeimbangkan perdagangan kedua negara.
Sebagai catatan, defisit perdagangan Indonesia terhadap Swiss terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Tahun 2011, nilai ekspor Indonesia ke Swiss hanya USD123,6 juta, padahal impor dari Swiss USD623,9 atau terjadi defisit USD500,2 juta.
Defisit perdagangan Indonesia dari Swiss berturut-turut dari tahun 2008 sampai 2010 adalah USD141,1 juta, USD259,1 juta, dan USD293,7 juta.
(rna)