Konsumsi daging di Eropa 20 kali lipat Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Perdagangan (Mendag), Gita Wirjawan menyatakan, konsumsi daging sapi di Indonesia masih sangat rendah. Konsumsi daging sapi per kapita Indonesia hanya 2,2 kilogram (kg) per tahun.
Sementara itu, konsumsi daging sapi per kapita di Eropa mencapai 45 kg setiap tahun atau sekitar 20 kali lipat konsumsi orang Indonesia.
"Ada yang tahu berapa konsumsi daging di Indonesia per tahun? Hanya 2,2 kg per orang per tahun. Di Eropa, per orang 45 kg per tahun," tutur Gita Wirjawan dalam Kuliah Umum di di Universitas As-Syafi`iyah di Bekasi, Selasa (26/2/2013).
Rendahnya konsumsi daging orang Indonesia ini, lanjut Gita, membuat anak-anak Indonesia kekurangan protein sehingga pertumbuhannya terhambat.
Jika konsumsi daging Indonesia bisa ditingkatkan, pertumbuhan anak bangsa juga dapat lebih baik dan mendukung kemajuan negara. Sebagai contoh, Mendag menyebut Jerman sebagai negara yang maju karena didukung oleh asupan gizi yang baik, termasuk dari daging sapi.
"Protein itu bikin anak cucu kita lebih pintar. Mungkin orang Jerman bisa bikin (mobil) Mercy karena proteinnya banyak," ujarnya.
Sebagai informasi, Mendag Gita telah menyiapkan formulasi mekanisme lelang sebagai pengganti mekanisme tender untuk pengadaan impor daging sapi. Pihaknya meyakini sistem lelang ini akan membuat harga daging sapi menjadi lebih rendah dan lebih stabil.
"Terkait dengan daging, tadi kami mengusulkan agar dipertimbangkan dilakukannya sistem lelang agar jauh lebih transparan dan bisa menjamin harga yang mungkin bisa lebih murah," kata Gita, kemarin.
Sementara itu, konsumsi daging sapi per kapita di Eropa mencapai 45 kg setiap tahun atau sekitar 20 kali lipat konsumsi orang Indonesia.
"Ada yang tahu berapa konsumsi daging di Indonesia per tahun? Hanya 2,2 kg per orang per tahun. Di Eropa, per orang 45 kg per tahun," tutur Gita Wirjawan dalam Kuliah Umum di di Universitas As-Syafi`iyah di Bekasi, Selasa (26/2/2013).
Rendahnya konsumsi daging orang Indonesia ini, lanjut Gita, membuat anak-anak Indonesia kekurangan protein sehingga pertumbuhannya terhambat.
Jika konsumsi daging Indonesia bisa ditingkatkan, pertumbuhan anak bangsa juga dapat lebih baik dan mendukung kemajuan negara. Sebagai contoh, Mendag menyebut Jerman sebagai negara yang maju karena didukung oleh asupan gizi yang baik, termasuk dari daging sapi.
"Protein itu bikin anak cucu kita lebih pintar. Mungkin orang Jerman bisa bikin (mobil) Mercy karena proteinnya banyak," ujarnya.
Sebagai informasi, Mendag Gita telah menyiapkan formulasi mekanisme lelang sebagai pengganti mekanisme tender untuk pengadaan impor daging sapi. Pihaknya meyakini sistem lelang ini akan membuat harga daging sapi menjadi lebih rendah dan lebih stabil.
"Terkait dengan daging, tadi kami mengusulkan agar dipertimbangkan dilakukannya sistem lelang agar jauh lebih transparan dan bisa menjamin harga yang mungkin bisa lebih murah," kata Gita, kemarin.
(izz)