Ekonom: Kursus pendidikan jadi bisnis waralaba

Rabu, 27 Februari 2013 - 11:09 WIB
Ekonom: Kursus pendidikan jadi bisnis waralaba
Ekonom: Kursus pendidikan jadi bisnis waralaba
A A A
Sindonews.com - Kepala UKM Center Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), Nining I Soesilo mengemukakan, saat ini bisnis waralaba di dunia pendidikan berkembang pesat.

Menurut Nining, tidak hanya waralaba restoran atau mini market, namun tempat kursus atau bimbingan belajar menjadi kebutuhan alternatif masyarakat perkotaan.

Seiring dengan pesatnya perkembangan globalisasi, kebutuhan bahasa asing semakin diminati. Sasarannya, lebih banyak di kawasan Jabodetabek.

"Potensinya semakin besar, di kota-kota besar perkembangannya semakin tingggi, apalagi sebagai daerah perdagangan, itu menjadi nilai tambah industri, bisnis tempat kursis akan menyebabkan makin berkembang," ungkapnya, Rabu (27/2/2013).

Menurutnya, faktor besarnya angka penduduk juga menarik minat investor untuk bergerak di bidang pendidikan. Didorong dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia sekitar 6-7 persen, kebutuhan semakin tinggi.

"Kita sudah masuk zaman globalisasi. Enggak cukup kebutuhan Bahasa Inggris kalau hanya di sekolah, pengeluaran alternatif di kota jasa makin tinggi," ujarnya.

Salah satu brand image tempat kursus bahasa Inggris yang saat ini mulai melebarkan sayap di Indonesia, khususnya Jakarta, yakni Wall Street Institution. Setelah berkembang di 28 negara, dengan tenaga pengajar dari Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru, dan Australia, Wall Street Institution melihat pangsa pasar di Indonesia semakin besar untuk belajar bahasa Inggris.

Mereka mulai berekspansi ke Tangerang di Mall Alam Sutera, setelah sebelumnya sudah hadir di Ratu Plaza, La Piazza, Pondok Indah Mall 1, Central Park, dan Mal Kota Casablanca.

Head of Marketing Wall Stree Institute Indonesia, Grace Chandra mengatakan, bisnis kursus bahasa Inggris memperlihatkan tren positif. Permintaan untuk bahasa Inggris belum surut baik di kalangan pelajar maupun pekerja. Di kalangan pekerja, misalnya, mereka perlu meningkatkan kemampuan mereka agar dapat berbahasa Inggris secara efektif untuk menunjang pekerjaan mereka.

"Progress bahasa Inggris penting, Indonesia utama. Ini benar-benar kesempatan luar biasa di Indonesia, agar mau belajar bahasa Inggris. Sebagai lembaga informal, meskipun bahasa Inggris sudah ada di sekolah, tetapi minat orang tua terhadap pendidikan bahasa Inggris untuk anaknya tidak tidak surut, itu indikator bagi kami," ungkap dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4005 seconds (0.1#10.140)