Dirut BTN: Agus kurang pengalaman bidang moneter
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN), Maryono menilai Menteri Keuangan, Agus Martowardojo yang kini sebagai calon tunggal Gubernur Bank Indonesia (BI) memiliki kekurangan di bidang kebijakan moneter.
Meski demikian, Maryono berpendapat Agus sangat menguasai bidang fiskal. Kekurangannya menguasai dalam bidang moneter, akan ditutupi oleh para deputi BI jika Agus terpilih menjadi Gubernur BI.
"Pak Agus Marto sangat berpengalaman di fiskal. Sedangkan moneter dipenuhi oleh deputi-deputi di BI. Sehingga, bisa diseimbangkan, moneter dan fiskal bisa berjalan seimbang," kata Maryono usai konferensi pers pemaparan kinerja kuartal IV BTN di Kantornya, Jakarta, Rabu (27/2/2013).
Karena itu, Maryono tetap mendukung Agus untuk menjadi Gubernur BI. Dia mengatakan, keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mengajukan nama Agus sebagai calon tunggal Gubernur BI merupakan keputusan tepat. "Itu sebabnya memilih Pak Agus Marto itu sangat tepat," ujarnya.
Senada dengan Maryono, sebelumnya pengamat ekonomi Faisal Basri berpendapat bahwa Agus belum memiliki kapabilitas untuk memimpin BI karena pengetahuannya mengenai kebijakan moneter masih kurang. Pengetahuan dan pengalamannya dalam dunia perbankan tidak aplikatif untuk BI.
"Bank Indonesia itu bukan agregasi dari bank-bank yang ada. Jadi Bank Indonesia itu bukan Bank Mandiri, BNI, BRI digabung. Central bank itu punya logika yang berbeda butuh kemampuan yang berbeda," ujarnya, pekan lalu.
Meski demikian, Maryono berpendapat Agus sangat menguasai bidang fiskal. Kekurangannya menguasai dalam bidang moneter, akan ditutupi oleh para deputi BI jika Agus terpilih menjadi Gubernur BI.
"Pak Agus Marto sangat berpengalaman di fiskal. Sedangkan moneter dipenuhi oleh deputi-deputi di BI. Sehingga, bisa diseimbangkan, moneter dan fiskal bisa berjalan seimbang," kata Maryono usai konferensi pers pemaparan kinerja kuartal IV BTN di Kantornya, Jakarta, Rabu (27/2/2013).
Karena itu, Maryono tetap mendukung Agus untuk menjadi Gubernur BI. Dia mengatakan, keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mengajukan nama Agus sebagai calon tunggal Gubernur BI merupakan keputusan tepat. "Itu sebabnya memilih Pak Agus Marto itu sangat tepat," ujarnya.
Senada dengan Maryono, sebelumnya pengamat ekonomi Faisal Basri berpendapat bahwa Agus belum memiliki kapabilitas untuk memimpin BI karena pengetahuannya mengenai kebijakan moneter masih kurang. Pengetahuan dan pengalamannya dalam dunia perbankan tidak aplikatif untuk BI.
"Bank Indonesia itu bukan agregasi dari bank-bank yang ada. Jadi Bank Indonesia itu bukan Bank Mandiri, BNI, BRI digabung. Central bank itu punya logika yang berbeda butuh kemampuan yang berbeda," ujarnya, pekan lalu.
(izz)