HSBC laporkan penurunan laba bersih 16,5%
A
A
A
Sindonews.com - Raksasa perbankan HSBC melaporkan penurunan keuntungan bersih sebesar 16,5 persen, menjadi USD14,0 miliar (10,78 miliar euro) pada 2012, akibat diguncang skandal pencucian uang di AS.
Dilansir Global Post, Senin (4/3/2013), laba setelah pajak mencapai USD16,8 miliar pada 2011, sementara keuntungan sebelum pajak turun 6 persen menjadi USD20,65 miliar.
HSBC terkena denda USD1,9 miliar untuk menyelesaikan tuduhan pencucian uang AS yang dilaporkan telah membantu kartel narkoba Meksiko, teroris dan Iran. Hasil bank juga melengkung USD5,2 miliar lebih luas terhadap nilai utang sendiri.
Tambahan USD1,4 miliar untuk menutupi ganti rugi pelanggan di Inggris, mengambil total tagihan tahunan menjadi USD4,3 miliar.
Namun, modal HSBC meningkat menyusul serangkaian penjualan aset, termasuk sahamnya di raksasa asuransi Ping An China. Kredit macet turun menjadi USD8,31 miliar dari sekitar USD12,13 miliar.
HSBC juga mengungkapkan pemotongan biaya program telah melampaui target kelompok.
Dua tahun lalu, pada 2011, bank mengumumkan program restrukturisasi yang besar, termasuk rencana menyimpan sampai dengan USD3,5 miliar pada 2013, untuk 30.000 pekerja global.
HSBC juga menghasilkan penghematan tambahan sebesar USD2,0 miliar, dengan memberikan jumlah tahunan sebesar USD3,6 miliar.
"HSBC membuat kemajuan yang signifikan pada 2012. Pertama dan terpenting, kami meningkatkan pendapatan dengan baik. Sebagian besar pasar cepat tumbuh menikmati rekor tahunan dalam perbankan komersial," kata Kepala Eksekutif HSBC, Stuart Gulliver.
"Kami juga sepakat untuk penyelesaikan masalah dengan pihak berwenang AS dan Inggris sehubungan pencucian dan kegagalan sanksi," tambah Gulliver.
Dilansir Global Post, Senin (4/3/2013), laba setelah pajak mencapai USD16,8 miliar pada 2011, sementara keuntungan sebelum pajak turun 6 persen menjadi USD20,65 miliar.
HSBC terkena denda USD1,9 miliar untuk menyelesaikan tuduhan pencucian uang AS yang dilaporkan telah membantu kartel narkoba Meksiko, teroris dan Iran. Hasil bank juga melengkung USD5,2 miliar lebih luas terhadap nilai utang sendiri.
Tambahan USD1,4 miliar untuk menutupi ganti rugi pelanggan di Inggris, mengambil total tagihan tahunan menjadi USD4,3 miliar.
Namun, modal HSBC meningkat menyusul serangkaian penjualan aset, termasuk sahamnya di raksasa asuransi Ping An China. Kredit macet turun menjadi USD8,31 miliar dari sekitar USD12,13 miliar.
HSBC juga mengungkapkan pemotongan biaya program telah melampaui target kelompok.
Dua tahun lalu, pada 2011, bank mengumumkan program restrukturisasi yang besar, termasuk rencana menyimpan sampai dengan USD3,5 miliar pada 2013, untuk 30.000 pekerja global.
HSBC juga menghasilkan penghematan tambahan sebesar USD2,0 miliar, dengan memberikan jumlah tahunan sebesar USD3,6 miliar.
"HSBC membuat kemajuan yang signifikan pada 2012. Pertama dan terpenting, kami meningkatkan pendapatan dengan baik. Sebagian besar pasar cepat tumbuh menikmati rekor tahunan dalam perbankan komersial," kata Kepala Eksekutif HSBC, Stuart Gulliver.
"Kami juga sepakat untuk penyelesaikan masalah dengan pihak berwenang AS dan Inggris sehubungan pencucian dan kegagalan sanksi," tambah Gulliver.
(dmd)