Bridgestone tutup pabrik di Italia
A
A
A
Sindonews.com - Perusahaan ban Jepang, Bridgestone mengatakan, akan menutup pabriknya yang sudah berusia lebih dari setengah abad di selatan Italia tahun depan. Langkah pahit ini diambil akibat merosotnya pasar di Eropa.
Pabrik yang mempekerjakan sekitar 950 karyawan itu merupakan salah satu dari delapan pabrik Bridgestone di Eropa, selain di Spanyol, Prancis, Polandia dan Hungaria.
Bridgstone menyatakan, pabrik di provinsi Bari, selatan Italia tersebut akan ditutup pada paruh pertama 2014, setelah beroperasi sejak 1962. Mereka siap melakukan pembicaraan untuk mendapat solusi terbaik dan meminimalkan dampak sosial dari keputusan tersebut terhadap karyawannya.
"Keputusan ini diambil setelah seluruh analisis mengeluarkan semua alternatif, namun tidak satu pun yang layak. Tidak ada pilihan lain selain melanjutkan penutupan ini," kata pihak perusahaan, seperti dilansir Global Post, Selasa (5/3/2013).
Laba bersih Bridgestone tahun lalu melonjak 67 persen menjadi USD1,83 miliar mengutip yen yang lebih lemah, penjualan kuat dari ban premium dan meroketnya permintaan di pasar dalam negeri serta Asia. Hasil ini mengimbangi penurunan di Eropa.
Pabrik yang mempekerjakan sekitar 950 karyawan itu merupakan salah satu dari delapan pabrik Bridgestone di Eropa, selain di Spanyol, Prancis, Polandia dan Hungaria.
Bridgstone menyatakan, pabrik di provinsi Bari, selatan Italia tersebut akan ditutup pada paruh pertama 2014, setelah beroperasi sejak 1962. Mereka siap melakukan pembicaraan untuk mendapat solusi terbaik dan meminimalkan dampak sosial dari keputusan tersebut terhadap karyawannya.
"Keputusan ini diambil setelah seluruh analisis mengeluarkan semua alternatif, namun tidak satu pun yang layak. Tidak ada pilihan lain selain melanjutkan penutupan ini," kata pihak perusahaan, seperti dilansir Global Post, Selasa (5/3/2013).
Laba bersih Bridgestone tahun lalu melonjak 67 persen menjadi USD1,83 miliar mengutip yen yang lebih lemah, penjualan kuat dari ban premium dan meroketnya permintaan di pasar dalam negeri serta Asia. Hasil ini mengimbangi penurunan di Eropa.
(dmd)