PLN Disjaya siap bangun gardu listrik untuk monorel
A
A
A
Sindonews.com - Manager Niaga PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Disjaya, Dwi Kusnanto menegaskan siap membangun sejumlah gardu listrik baru untuk memenuhi kebutuhan suplai listrik oprasional monorel di DKI Jakarta.
"Setiap permintaan (permintaan daya listrik) tentu akan kita usahakan untuk kita penuhi apa pun jenis permintaannya," terang Dwi di Jakarta, Selasa (5/3/2013).
Untuk memenuhi kebutuhan listrik tersebut, dia mengaku, akan menyediakan gardu-gardu baru disesuaikan dengan kebutuhan listrik oleh aktivasi monorel tersebut ke depannya.
"Kita akan melihat kebutuhannya. Ketika pelanggan membutuhkan centra-centra gardu, kami akan menyesuaikan," tegas dia.
Sebelumnya, Direktur Utama PLN Nur Pamudji menyatakan, perusahaan listrik pelat merah tersebut siap mendukung rencana pembangunan moda transportasi massal monorel dengan memasok listrik sekitar 80 megawatt (MW).
"Kita sudah pernah bicarakan dengan PT Adhi Karya, butuhnya 80 MW di beberapa titik pasokan. Mungkin sekarang yang pegang bukan Adhi Karya lagi, tapi kebutuhan listriknya tidak akan berbeda," terang dia beberapa waktu lalu.
Untuk penyediaannya, diakui Nur, sama sekali tidak mengalami kendala. Pasalnya, ketersediaan listrik yang dihasilkan DKI Jakarta mampu memenuhi kebutuhan listrik untuk operasional monorel tersebut.
"Kita tidak ada masalah, tidak perlu investasi tambahan karena coverage listriknya (di DKI Jakarta) sudah memadai. Kita sudah berpengalaman dengan KRL," tegas dia.
Untuk pembiayaan penyediaan listriknya, menurut Nur, PLN belum melakukan pembicaraan dengan pihak pengembang, yakni PT Jakarta Monorail. Namun, dia memprediksi, secara teknis akan mengacu pada tarif traksi, seperti yang diterapkan pada listrik KRL.
"Ada yang namanya traksi diberlakukan untuk kereta api, tapi untuk monorel belum ada pembicaraan dengan pihak Pemda. Tapi kalau dari segi pasokan listrik, sekali lagi tidak ada masalah," tandas Nur.
"Setiap permintaan (permintaan daya listrik) tentu akan kita usahakan untuk kita penuhi apa pun jenis permintaannya," terang Dwi di Jakarta, Selasa (5/3/2013).
Untuk memenuhi kebutuhan listrik tersebut, dia mengaku, akan menyediakan gardu-gardu baru disesuaikan dengan kebutuhan listrik oleh aktivasi monorel tersebut ke depannya.
"Kita akan melihat kebutuhannya. Ketika pelanggan membutuhkan centra-centra gardu, kami akan menyesuaikan," tegas dia.
Sebelumnya, Direktur Utama PLN Nur Pamudji menyatakan, perusahaan listrik pelat merah tersebut siap mendukung rencana pembangunan moda transportasi massal monorel dengan memasok listrik sekitar 80 megawatt (MW).
"Kita sudah pernah bicarakan dengan PT Adhi Karya, butuhnya 80 MW di beberapa titik pasokan. Mungkin sekarang yang pegang bukan Adhi Karya lagi, tapi kebutuhan listriknya tidak akan berbeda," terang dia beberapa waktu lalu.
Untuk penyediaannya, diakui Nur, sama sekali tidak mengalami kendala. Pasalnya, ketersediaan listrik yang dihasilkan DKI Jakarta mampu memenuhi kebutuhan listrik untuk operasional monorel tersebut.
"Kita tidak ada masalah, tidak perlu investasi tambahan karena coverage listriknya (di DKI Jakarta) sudah memadai. Kita sudah berpengalaman dengan KRL," tegas dia.
Untuk pembiayaan penyediaan listriknya, menurut Nur, PLN belum melakukan pembicaraan dengan pihak pengembang, yakni PT Jakarta Monorail. Namun, dia memprediksi, secara teknis akan mengacu pada tarif traksi, seperti yang diterapkan pada listrik KRL.
"Ada yang namanya traksi diberlakukan untuk kereta api, tapi untuk monorel belum ada pembicaraan dengan pihak Pemda. Tapi kalau dari segi pasokan listrik, sekali lagi tidak ada masalah," tandas Nur.
(rna)