OPEC: Permintaan minyak global 2013 tidak berubah
A
A
A
Sindonews.com - Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (Organization of Petroleum Exporting Countries/OPEC) memproyeksikan permintaan minyak global pada 2013 tidak berubah.
Permintaan pasar minyak terbesar Amerika Serikat diharapkan akan datar setelah dua tahun jatuh dan konsumsi Jepang diperkirakan akan berada pada tingkat yang sama.
OPEC menyebutkan akuntansi 35 persen dari pasokan global, diproyeksikan dalam laporan permintaan rata-rata bulanan pada Maret 2013, sebanyak 89,7 juta barel per hari, naik 0,8 juta dari 2012.
OPEC menyadari risiko tetap terjadi, antara lain ketidakstabilan zona euro, pemotongan anggaran penuh Amerika Serikat dan keputusan pemerintah Jepang membuka kembali pembangkit listrik tenaga nuklir setelah ditutup pasca-bencana Fukushima, dua tahun lalu.
Sebelumnya, OPEC memperkirakan permintaan minyak dunia akan tumbuh lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya tahun ini seiring bertambahnya tanda-tanda pemulihan ekonomi dunia.
Konsumsi minyak akan tumbuh sebesar 840.000 barrel per hari (bpd) atau 80.000 bpd lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya, menurut pernyataan kartel minyak tersebut.
Sementara berdasarkan laporan beberapa sumber, pemangkasan produksi minyak OPEC masih berlanjut pada awal tahun. Total jumlah output kelompok negara pengekspor minyak ini turun sekitar 21.000 bpd menjadi 30.320.000 bpd pada Januari 2013, bertengger di sekitar target resmi 30 juta bpd.
Arab Saudi sebagai produsen minyak terbesar OPEC juga melaporkan produksi minyak sebesar 9,05 juta bpd pada Januari, relatif masih stabil dari angka 9.025.000 bpd yang dilaporkan pada Desember 2012.
Permintaan pasar minyak terbesar Amerika Serikat diharapkan akan datar setelah dua tahun jatuh dan konsumsi Jepang diperkirakan akan berada pada tingkat yang sama.
OPEC menyebutkan akuntansi 35 persen dari pasokan global, diproyeksikan dalam laporan permintaan rata-rata bulanan pada Maret 2013, sebanyak 89,7 juta barel per hari, naik 0,8 juta dari 2012.
OPEC menyadari risiko tetap terjadi, antara lain ketidakstabilan zona euro, pemotongan anggaran penuh Amerika Serikat dan keputusan pemerintah Jepang membuka kembali pembangkit listrik tenaga nuklir setelah ditutup pasca-bencana Fukushima, dua tahun lalu.
Sebelumnya, OPEC memperkirakan permintaan minyak dunia akan tumbuh lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya tahun ini seiring bertambahnya tanda-tanda pemulihan ekonomi dunia.
Konsumsi minyak akan tumbuh sebesar 840.000 barrel per hari (bpd) atau 80.000 bpd lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya, menurut pernyataan kartel minyak tersebut.
Sementara berdasarkan laporan beberapa sumber, pemangkasan produksi minyak OPEC masih berlanjut pada awal tahun. Total jumlah output kelompok negara pengekspor minyak ini turun sekitar 21.000 bpd menjadi 30.320.000 bpd pada Januari 2013, bertengger di sekitar target resmi 30 juta bpd.
Arab Saudi sebagai produsen minyak terbesar OPEC juga melaporkan produksi minyak sebesar 9,05 juta bpd pada Januari, relatif masih stabil dari angka 9.025.000 bpd yang dilaporkan pada Desember 2012.
(dmd)