Pengusaha tahu-tempe mulai waswas

Rabu, 13 Maret 2013 - 15:09 WIB
Pengusaha tahu-tempe mulai waswas
Pengusaha tahu-tempe mulai waswas
A A A
Sindonews.com - Tidak mau kalah dengan bawang putih dan bawang merah, harga kedelai ikut merangkak. Kondisi ini membuat para pengusaha tahu dan tempe di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng) mulai waswas dan kebingungan menentukan harga.

Menurut Sunardi, salah satu pengusaha tempe dan tahu di daerah tersebut mengatakan, harga kedelai sebelumnya hanya Rp7.100 per kilogram (kg). Namun, saat ini harganya sudah mencapai Rp7.300 sampai Rp7.500 per kg. "Tergantung kualitasnya," katanya, Rabu (13/3/2013).

Kenaikan ini sangat memberatkan mereka, karena ongkos produksi lain seperti plastik, ragi, ikut naik. Menurutnya, kenaikan harga kedelain ini bisa mengalamai kenaikan hingga tiga kali dalam sehari. "Kalau pun mengalami penurunan hanya Rp20 saja," ujarnya.

Mereka mengaku tidak tahu penyebab harga kedelai tidak stabil sejak sebulan terakhir ini. Sementara, kedelai lokal yang biasa dijadikan cadangan untuk pembuatan tahu dan tempe, tidak digunakan lagi karena kualitasnya buruk dan tidak ada dipasaran.

Sunardi menduga, kenaikan harga kedelap ini hanya permainan harga saja, sehingga pengusaha tahu dan tempe kesulitan jika kenaikan ini terus terjadi. Pihaknya terpaksa akan mengurangi ukuran produksi tempe dan tahu. Sedangkan pengusaha kecil dipastikan tidak berproduksi, sambil menunggu harga stabil.

Sunardi berharao, pemeringtah atau dinas terkait dapat memberikan perhatian kepada pengusaha tahu dan tempe dengan menurunkan harga kedelai.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6004 seconds (0.1#10.140)