KPPU sidak lokasi ngendonnya bawang putih impor
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) langsung melakukan sidak lokasi tertahannya ratusan ribu ton bawang impor di terminal petikemas surabaya (TPS) Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Menurut Kepala Kantor Perwakilan Daerah (KPD) KPPU Surabaya, Dendi R Sutrisno, tim yang turun ke lapangan adalah Ketua Komisioner KPPU Nawir Messi dan wakil ketua serta anggota komisioner.
"Kami mengumpulkan data terkait pemberitaan kenaikan bawang putih. Selain itu, terkait tertahannya bawang impor di TPS ini," kata Dendi, kepada Wartawan, Kamis (14/3/2013).
Data-data tersebut berupa waktu impor bawang putih itu. Dalam hal ini juga bekerjasama dengan pihak Bea dan Cukai. Dendi juga mengatakan, dari data yang diperoleh oleh KPPU, diperkirakan Ratusan Ribu ton bawang putih yang diduga dari China itu ada sejak November 2013. Kondisi inilah yang diperkirakan menjadi distribusi bawang putih tersendat sehingga harga di pasaran melambung tinggi.
"Dari pengamatan kami memang per November 2012 sudah ada kenaikan. Puncaknya sekarang yang kita rasakan," ujarnya.
Bisa jadi, lanjutnya, sejak september 2012 dikeluarkan aturan ketentuan Importir Hortikultura yang diterbitkan oleh Kementrian Pertanian. Setipa Importir harus memiliki rekomendasi impor produk produk holtikultura (RIPH).
Sayangnya, Dendi belum bisa mengungkapkan hasil sidak di TPS, sore tadi. Sebab, Tim KPPU masih masih terus menggali data. "Kesimpulannya masih kita tunggu dan sembari menggali data. Mudah-mudahan dalam seminggu atau dua minggu akan ada hasilnya," tandasnya.
Menurut Kepala Kantor Perwakilan Daerah (KPD) KPPU Surabaya, Dendi R Sutrisno, tim yang turun ke lapangan adalah Ketua Komisioner KPPU Nawir Messi dan wakil ketua serta anggota komisioner.
"Kami mengumpulkan data terkait pemberitaan kenaikan bawang putih. Selain itu, terkait tertahannya bawang impor di TPS ini," kata Dendi, kepada Wartawan, Kamis (14/3/2013).
Data-data tersebut berupa waktu impor bawang putih itu. Dalam hal ini juga bekerjasama dengan pihak Bea dan Cukai. Dendi juga mengatakan, dari data yang diperoleh oleh KPPU, diperkirakan Ratusan Ribu ton bawang putih yang diduga dari China itu ada sejak November 2013. Kondisi inilah yang diperkirakan menjadi distribusi bawang putih tersendat sehingga harga di pasaran melambung tinggi.
"Dari pengamatan kami memang per November 2012 sudah ada kenaikan. Puncaknya sekarang yang kita rasakan," ujarnya.
Bisa jadi, lanjutnya, sejak september 2012 dikeluarkan aturan ketentuan Importir Hortikultura yang diterbitkan oleh Kementrian Pertanian. Setipa Importir harus memiliki rekomendasi impor produk produk holtikultura (RIPH).
Sayangnya, Dendi belum bisa mengungkapkan hasil sidak di TPS, sore tadi. Sebab, Tim KPPU masih masih terus menggali data. "Kesimpulannya masih kita tunggu dan sembari menggali data. Mudah-mudahan dalam seminggu atau dua minggu akan ada hasilnya," tandasnya.
(gpr)