Petani Simalungun dapat bantuan 1 ton bibit bawang

Senin, 18 Maret 2013 - 15:24 WIB
Petani Simalungun dapat bantuan 1 ton bibit bawang
Petani Simalungun dapat bantuan 1 ton bibit bawang
A A A
Sindonews.com - Dinas Pertanian dan Hortikultura Pemkab Simalungun menyiapkan bantuan bibit bawang merah sekitar 1 ton tahun ini untuk dibagikan kepada petani di sentra produksi bawang di Kecamatan Haranggaol Horison dan Kecamatan Dolok Pardamean.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Pemkab Simalungun, Jan Posman Purba, penyediaan bibit bawang merah kepada petani tersebut bukan karena harganya saat ini naik tajam, namun merupakan bagian dari program pemerintah daerah untuk mensejahterakan petani.

“Pemkab Simalungun memberikan bantuan bibit bawang merah bukan karena harganya saat ini naik tajam, namun memang merupakan program pemerintah daerah untuk mensejahterakan petani dengan mendapatkan bibit yang berkualitas tanpa membeli,” ujar Jan, Senin (18/3/2013).

Dia menambahkan, bantuan bibit bawang merah tersebut akan disalurkan paling lambat pertengahan tahun ini kepada petani bawang di Desa Tiga Ras, Kecamatan Dolok Pardamean dan di Kelurahan Haranggaol, Kecamatan Haranggaol Horison.

Di Kabupaten Simalungun, menurut mantan Kepala Dinas Perkebunan Pemkab Simalungun itu, tanaman bawang merah sebenarnya sudah kurang diminati petani, sehingga lahan tanamannya saat ini tinggal hanya sekitar 10 hektar.

Sementara itu, harga bawang merah di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Simalungun sudah mencapai antara Rp50 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram.

Salah seorang pedagang sayur mayur yang ditemui di pasar tradisional Pematang Raya, Kecamatan Raya, Maya Saragih mengatakan, kenaikan harga bawang sudah terjadi sejak sepekan belakangan ini.

“Penyebab kenaikan harga bawang tidak tahu pasti, namun saya juga terkejut harga pembelian dari pengecer untuk satu kilogram sudah mencapai Rp47 ribu per kilogram, sehingga dijual antara Rp50 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram,” tandas Maya.

Kenaikan harga bawang merah juga dikeluhkan sejumlah pengusaha rumah makan di Kabupaten Simalungun, karena tidak bisa menaikan harga penjualan kepada konsumen.

“Harga bawang merah naik, namun kami tidak bisa menaikan harga jual makanan, meski tidak rugi namun keuntungan kami berkurang dari biasanya,” ujar Ana Saragih, pemilik rumah makan Empat Bersaudara di Pematang Raya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3831 seconds (0.1#10.140)