Kembangkan T3, pintu M1 bandara Soetta ditutup
A
A
A
Sindonews.com - PT Angkasa Pura II (AP II) dengan konsorsium Kawahepajaya Indonesia KSO telah mengkondisikan pelaksanaan proyek pengembangan Terminal 3 (T3) dan pengaturan lalu lintas kendaraan proyek. Sehingga dalam pelaksanaannya, tidak menganggu kenyamanan pengguna jasa bandara yang akan bepergian melalui bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).
“Diharapkan pengembangannya bisa tepat biaya dan waktu,” ujar Direktur Utama AP II, Tri S Sunoko di sela acara perjanjian kerja sama pengembangan Terminal 3 dengan konsorsium Kawahapejaya Indonesia KSO di auditorium PT Angkasa Pura II, Tangerang, Banten, Senin (18/3/2013).
Dalam sambutannya, Tri Sunoko juga menjelaskan, dampak dari pengembangan itu akan menutup pintu lewat belakang bandara (Tangerang) atau pintu M1.
"Dampak dari pengembangan ini tentu akan membuat kenyamanan terganggu. Pintu M1 pun akan ditutup, karena nantinya akan menjadi jalur tengah kereta api ke bandara ini. Kami meminta perngertian masyarakat, pemda dan seluruh mitra," katanya.
Warga Tangerang yang akan masuk ke Bandara akan dialihkan untuk selamanya melintasi wilayah Rawa Bokor dan Benda masuk ke jalur utama seperti halnya pengguna jasa dari Jakarta.
"Nantinya, masyarakat Tangerang akan masuk melalui sebelah timur bandara. Jadi tidak lagi dari pintu M1. Ini tahapan yang tidak bisa dihindari, kita upayakan agar tetap berjalan lancar dengan mempersiapkan jalan masuk tersebut. Atas nama direksi kami memohon maaf," terangnya.
Direktur Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura II Salahudin Rafi menambahkan, penutupan M1 selain karena digunakan sebagai jalur kereta api, juga karena setelah dilakukan kajian, 60 persen hanya digunakan sebagai jalan untuk pergi ke Jakarta atau pun Tangerang.
“60 persen hanya dilintasi saja, bukan untuk ke bandara. Hal itulah yang membuat traffic di bandara menjadi padat. Kita akan lakukan penutupan Juni atau Juli ini,” ujarnya.
“Diharapkan pengembangannya bisa tepat biaya dan waktu,” ujar Direktur Utama AP II, Tri S Sunoko di sela acara perjanjian kerja sama pengembangan Terminal 3 dengan konsorsium Kawahapejaya Indonesia KSO di auditorium PT Angkasa Pura II, Tangerang, Banten, Senin (18/3/2013).
Dalam sambutannya, Tri Sunoko juga menjelaskan, dampak dari pengembangan itu akan menutup pintu lewat belakang bandara (Tangerang) atau pintu M1.
"Dampak dari pengembangan ini tentu akan membuat kenyamanan terganggu. Pintu M1 pun akan ditutup, karena nantinya akan menjadi jalur tengah kereta api ke bandara ini. Kami meminta perngertian masyarakat, pemda dan seluruh mitra," katanya.
Warga Tangerang yang akan masuk ke Bandara akan dialihkan untuk selamanya melintasi wilayah Rawa Bokor dan Benda masuk ke jalur utama seperti halnya pengguna jasa dari Jakarta.
"Nantinya, masyarakat Tangerang akan masuk melalui sebelah timur bandara. Jadi tidak lagi dari pintu M1. Ini tahapan yang tidak bisa dihindari, kita upayakan agar tetap berjalan lancar dengan mempersiapkan jalan masuk tersebut. Atas nama direksi kami memohon maaf," terangnya.
Direktur Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura II Salahudin Rafi menambahkan, penutupan M1 selain karena digunakan sebagai jalur kereta api, juga karena setelah dilakukan kajian, 60 persen hanya digunakan sebagai jalan untuk pergi ke Jakarta atau pun Tangerang.
“60 persen hanya dilintasi saja, bukan untuk ke bandara. Hal itulah yang membuat traffic di bandara menjadi padat. Kita akan lakukan penutupan Juni atau Juli ini,” ujarnya.
(gpr)