Pengusaha konveksi Jombang terancam kenaikan TDL
A
A
A
Sindonews.com - Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) untuk kedua kalinya pada 2013, mulai membuat para pengusaha kecil dan menengah menjerit. Seperti yang terjadi di Jombang, Jawa Timur (Jatim), sejumlah pengusaha konveksi mengeluhkan kenaikan tarif listrik tersebut karena memberatkan.
Ratna Kusumawati (46), pengusaha konveksi di Kelurahan Sambong, Jombang, Jatim menuturkan, pemerintah berencana menaikkan tarif listrik hingga tiga kali selama 2013. Pertama pada Januari sebesar 7 persen, tahap kedua pada April sebesar 4,3 persen. "Dan tahap ketiga pada Juli atau Agustus 2013," katanya, Selasa (2/4/2013).
Sejak tarif listrik naik pada Januari, para pengusaha kecil seperti Ratna sudah keberatan, karena dengan daya 2.600 watt, dia harus membayar tagihan sekitar Rp1,3 juta per bulan. Padahal, sebelumnya tidak pernah lebih dari Rp1 juta.
Kenaikan tarif yang direncanakan pada bulan ini, tentu membuat beban Ratna akan semakin bertambah. Sementara, untuk kenaikan harga pokok konveksi di rasa belum memunginkan, karena khawatir akan ditinggalkan pelanggan.
Meski mengaku belum membayar tagihan listrik pada bulan ini, namun dia memastikan kenaikan tarif listrik periode kedua ini akan semakin memukul pengusaha kecil.
Karena itu, Ratna meminta pemerintah mengevaluasi ulang kebijakan ini. Sebab, jika tidak para pengusaha kecil seperti dia akan gulung tikar. "Kami meminta pemerintah membatalkan rencana menaikkan TDL tahap ketiga yang direncanakan pada Juli atau Agustus," kata dia.
Ratna Kusumawati (46), pengusaha konveksi di Kelurahan Sambong, Jombang, Jatim menuturkan, pemerintah berencana menaikkan tarif listrik hingga tiga kali selama 2013. Pertama pada Januari sebesar 7 persen, tahap kedua pada April sebesar 4,3 persen. "Dan tahap ketiga pada Juli atau Agustus 2013," katanya, Selasa (2/4/2013).
Sejak tarif listrik naik pada Januari, para pengusaha kecil seperti Ratna sudah keberatan, karena dengan daya 2.600 watt, dia harus membayar tagihan sekitar Rp1,3 juta per bulan. Padahal, sebelumnya tidak pernah lebih dari Rp1 juta.
Kenaikan tarif yang direncanakan pada bulan ini, tentu membuat beban Ratna akan semakin bertambah. Sementara, untuk kenaikan harga pokok konveksi di rasa belum memunginkan, karena khawatir akan ditinggalkan pelanggan.
Meski mengaku belum membayar tagihan listrik pada bulan ini, namun dia memastikan kenaikan tarif listrik periode kedua ini akan semakin memukul pengusaha kecil.
Karena itu, Ratna meminta pemerintah mengevaluasi ulang kebijakan ini. Sebab, jika tidak para pengusaha kecil seperti dia akan gulung tikar. "Kami meminta pemerintah membatalkan rencana menaikkan TDL tahap ketiga yang direncanakan pada Juli atau Agustus," kata dia.
(izz)