Garap PLTP Sarulla, Medco investasi USD167 juta

Jum'at, 05 April 2013 - 18:17 WIB
Garap PLTP Sarulla,...
Garap PLTP Sarulla, Medco investasi USD167 juta
A A A
Sindonews.com - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menargetkan nilai investasi mencapai USD167 juta untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla di Sumatera Utara. Melalui anak usaha perseroan, Medco Power Indonesia (MPI), mereka telah menandatangai perjanjian jual beli energi dan perjanjian kerja sama operasi PLTP Sarulla dengan PT PLN dan Pertamina Geothermal Energi.

Head of Corporate Counsel MPI, Ibnu Nurzaman mengatakan, nilai investasi total proyek tersebut mencapai USD1,5 miliar. Di mana sebesar 70 persen pendanaannya akan diambil dari pinjaman JBIC (Japan Bank for International Cooperation) dan ADB (Asian Development Bank).

Sementara sisanya, 30 persen didukung pihak konsorsium, seperti MEDC (37,5%). Kyushu Electric (25%), Itochu Corporation (25%), dan Ormat International Inc (12,5%). "Pembangunan proyek dimulai pada 2014. Setahun setelah financial closing," ujar Ibnu saat dihubungi di Jakarta, Jumat (5/4/2013).

Menurutnya, perseroan akan menggunakan dana ekuitas sendiri untuk invetasi tersebut. Pembangunan akan dilakukan dalam tiga tahap, dengan kapasitas 110 MW setiap tahap. Harga jual rata-rata juga sudah disepakati sebesar USD6,79 sen/kwh.

Harga jual tersebut dinilai cukup baik untuk masa sekarang. "Wilayah distribusinya untuk Kecamatan Silangkitang dan Kecamatan Namora Langit," ujarnya.

Perjanjian ini meliputi pembangunan pembangkit listrik panas bumi berkapasitas 330 MW, untuk jangka waktu 30 tahun yang berlokasi di Sarulla, Sumatera Utara.

Presiden Direktur MPI, Fazil E Alfitri menjelaskan, perseroan tetap berkomitmen untuk menjadi produsen tenaga listrik yang bersih dan ramah lingkungan. Perseroan juga berkomitmen menjadi salah satu perusahaan nasional yang menjadi mitra strategis pemerintah untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional.

"Proyek Sarulla ini akan menjadi salah satu pembangkit listrik terbesar di dunia yang pembiayaannya akan dibantu beberapa bank," ujar Fazil.

Menurut dia, listrik yang dihasilkan ini untuk memenuhi kebutuhan listrik sistem wilayah Sumatera, khususnya Sumatera Utara. Setelah financial close, proyek pembangkit listrik panas bumi Sarulla akan dibangun dalam tiga tahap. Pertama diharapkan akan beroperasi pada 2016, tahap kedua pada 2017 dan tahap ketiga pada 2018.

Setelah memiliki 40 persen dari kapasitas potensi global, Indonesia merupakan negara dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia yang dengan proaktif menempatkan panas bumi sebagai sumber daya strategis. Pada 2010, pemerintah Indonesia meluncurkan 10.000 MW program percepatan pengembangan sumber daya tahap kedua, yang 40 persen (4.000 MW) harus memakai sumber daya energi geothermal.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8446 seconds (0.1#10.140)