Ekspor Jerman Februari 2013 jatuh 1,5%
A
A
A
Sindonews.com - Ekspor Jerman pada Februari 2013 turun lebih dari perkiraan para ekonom, sebagai dampak dari resesi zona euro, mitra dagang terbesar negara itu.
Kantor Statistik Federal Jerman melaporkan, ekspor disesuaikan dengan hari kerja dan perubahan musiman turun 1,5 persen dari Januari (saat mereka naik 1,3 persen). Sementara Impor turun 3,8 persen.
Ekonomi terbesar di Eropa itu mungkin akan kembali ke pertumbuhan pada kuartal pertama setelah kontraksi 0,6 persen dalam tiga bulan terakhir tahun lalu. Namun, gejolak baru di pasar keuangan setelah pemilu tidak meyakinkan Italia dan bailout Siprus dapat menunda pemulihan di kawasan 17 negara euro.
"Ekspor didorong sektor manufaktur, yang menyumbang sekitar seperempat dari Produk Domestik Bruto (PDB) Jerman, belum sepenuhnya berbalik lagi," kata Christian Schulz, ekonom senior Eropa dari Bank Berenberg di London, seperti dilansir Bloomberg, Selasa (9/4/2013).
"Di saat zona euro masih dalam resesi, Jerman akan bergantung pada permintaan domestik dan ekspor ke negara-negara kuat, seperti China dan Amerika Serikat untuk rebound pertumbuhan," tambahnya.
Surplus perdagangan Jerman meningkat menjadi 16,8 miliar euro (USD21,9 miliar) dari 13,6 miliar euro pada Januari. Sementara surplus dalam transaksi berjalan, ukuran seluruh perdagangan termasuk jasa, adalah 16 miliar euro, naik dari 9,7 miliar euro.
Kantor Statistik Federal Jerman melaporkan, ekspor disesuaikan dengan hari kerja dan perubahan musiman turun 1,5 persen dari Januari (saat mereka naik 1,3 persen). Sementara Impor turun 3,8 persen.
Ekonomi terbesar di Eropa itu mungkin akan kembali ke pertumbuhan pada kuartal pertama setelah kontraksi 0,6 persen dalam tiga bulan terakhir tahun lalu. Namun, gejolak baru di pasar keuangan setelah pemilu tidak meyakinkan Italia dan bailout Siprus dapat menunda pemulihan di kawasan 17 negara euro.
"Ekspor didorong sektor manufaktur, yang menyumbang sekitar seperempat dari Produk Domestik Bruto (PDB) Jerman, belum sepenuhnya berbalik lagi," kata Christian Schulz, ekonom senior Eropa dari Bank Berenberg di London, seperti dilansir Bloomberg, Selasa (9/4/2013).
"Di saat zona euro masih dalam resesi, Jerman akan bergantung pada permintaan domestik dan ekspor ke negara-negara kuat, seperti China dan Amerika Serikat untuk rebound pertumbuhan," tambahnya.
Surplus perdagangan Jerman meningkat menjadi 16,8 miliar euro (USD21,9 miliar) dari 13,6 miliar euro pada Januari. Sementara surplus dalam transaksi berjalan, ukuran seluruh perdagangan termasuk jasa, adalah 16 miliar euro, naik dari 9,7 miliar euro.
(dmd)