Pefindo: Prospek peringkat TBLA stabil
A
A
A
Sindonews.com - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA untuk PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) dan Obligasi II/2012 dengan prospek dari peringkat perusahaan adalah stabil.
Analis Pefindo, Bogi Yudianto mengatakan, peringkat tersebut mencerminkan produk maupun area yang terdiversifikasi, operasi perusahaan yang terintegrasi secara vertikal dan potensi pertumbuhan dalam jangka pendek dari bisnis gula.
"Namun, peringkat tersebut dibatasi struktur modal yang relatif agresif karena ekspansi bisnis, ketergantungan yang tinggi pada pembelian CPO (minyak sawit mentah) dari pihak luar dan kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi," kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (12/4/2013).
TBLA memiliki operasional yang terintegrasi secara vertikal dengan perkebunan kelapa sawit dan sejumlah produk turunannya. Adapun, areal tertanam perseroan seluas 59.122 hektar (ha), terdiri dari 57.339 ha kebun sawit, 478 ha kebun nanas dan 1.305 ha kebun tebu.
Per akhir tahun lalu, saham perseroan sebesar 28,6 persen dimiliki PT Sungai Budi. Sedangkan 30,1 persen oleh PT Budi Delta Swakarya dan 41,2 persen dimiliki lain-lain.
Analis Pefindo, Bogi Yudianto mengatakan, peringkat tersebut mencerminkan produk maupun area yang terdiversifikasi, operasi perusahaan yang terintegrasi secara vertikal dan potensi pertumbuhan dalam jangka pendek dari bisnis gula.
"Namun, peringkat tersebut dibatasi struktur modal yang relatif agresif karena ekspansi bisnis, ketergantungan yang tinggi pada pembelian CPO (minyak sawit mentah) dari pihak luar dan kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi," kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (12/4/2013).
TBLA memiliki operasional yang terintegrasi secara vertikal dengan perkebunan kelapa sawit dan sejumlah produk turunannya. Adapun, areal tertanam perseroan seluas 59.122 hektar (ha), terdiri dari 57.339 ha kebun sawit, 478 ha kebun nanas dan 1.305 ha kebun tebu.
Per akhir tahun lalu, saham perseroan sebesar 28,6 persen dimiliki PT Sungai Budi. Sedangkan 30,1 persen oleh PT Budi Delta Swakarya dan 41,2 persen dimiliki lain-lain.
(rna)