IHSG diprediksi bergerak anomali
IHSG diprediksi bergerak anomali
A
A
A
Sindonews.com - Kejatuhan tajam Dow Jones dan komoditas semalam mewarnai perjalanan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menuju target di atas 5.000 dengan kembali berjalan anomali seperti kejadian dua hari lalu.
"IHSG akan bergerak di kisaran 4.938-5.014. Pola two white soldiers terbentuk atas IHSG mengindikasikan bullish continuation dalam perdagangan Kamis," kata Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, Kamis (18/4/2013).
Saat ini Dow Jones bergerak roller-coaster. Pada Selasa, Dow rebound tetapi Rabu, Dow kembali turun cukup tajam -138,19 poin (-0,94 persen), bahkan selama perdagangan Rabu Dow sempat turun -195 poin, diiringi kenaikan tajam The Vix sebesar +18,27 persen ditutup pada level 16,51.
Kondisi tersebut, kata Edwin, sebagai dampak mengecewakannya laba bersih dan atau pendapatan beberapa emiten, seperti Bank of America, Bank of New York Mellon, Apple, Intel dan Yahoo serta di downgrade-nya US Growth Outlook menjadi 1,9 persen di tahun 2013 dan 4 persen untuk tahun 2014 oleh IMF dalam laporan terbarunya.
Selain itu, terus berlanjutnya kejatuhan cukup tajam harga komoditas, seperti minyak -2,65 persen, emas -0,72 persen, nikel -2,26 persen, timah -3,46 persen dan CPO -1,31 persen.
"Saya perkirakan, nampaknya IHSG berpeluang bergerak anomali kembali hari ini didorong sentimen pembagian dividen serta sedang menunggu rilis laporan keuangan Q1/2013 yang akan kick-off mulai Kamis ini, 18 April 2013 dimotori saham sektor perbankan," tegas Edwin.
"IHSG akan bergerak di kisaran 4.938-5.014. Pola two white soldiers terbentuk atas IHSG mengindikasikan bullish continuation dalam perdagangan Kamis," kata Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, Kamis (18/4/2013).
Saat ini Dow Jones bergerak roller-coaster. Pada Selasa, Dow rebound tetapi Rabu, Dow kembali turun cukup tajam -138,19 poin (-0,94 persen), bahkan selama perdagangan Rabu Dow sempat turun -195 poin, diiringi kenaikan tajam The Vix sebesar +18,27 persen ditutup pada level 16,51.
Kondisi tersebut, kata Edwin, sebagai dampak mengecewakannya laba bersih dan atau pendapatan beberapa emiten, seperti Bank of America, Bank of New York Mellon, Apple, Intel dan Yahoo serta di downgrade-nya US Growth Outlook menjadi 1,9 persen di tahun 2013 dan 4 persen untuk tahun 2014 oleh IMF dalam laporan terbarunya.
Selain itu, terus berlanjutnya kejatuhan cukup tajam harga komoditas, seperti minyak -2,65 persen, emas -0,72 persen, nikel -2,26 persen, timah -3,46 persen dan CPO -1,31 persen.
"Saya perkirakan, nampaknya IHSG berpeluang bergerak anomali kembali hari ini didorong sentimen pembagian dividen serta sedang menunggu rilis laporan keuangan Q1/2013 yang akan kick-off mulai Kamis ini, 18 April 2013 dimotori saham sektor perbankan," tegas Edwin.
(rna)
Explore More