2012, Krakatau Steel catat rugi USD20,4 juta
A
A
A
Sindonews.com - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) sepanjang 2012 mencatat rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD20,43 juta, merosot dibanding tahun 2011 yang mencatatkan laba sebesar USD151,34 juta.
Sementara pendapatan bersih perseroan meningkat sekitar 12,81 persen menjadi USD2,29 miliar dibanding tahun sebelumnya USD2,03 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dipaparkan bahwa kontribusi dari turunnya laba tersebut akibat meningkatnya beban pokok pendapatan dan penjualan, turunnya laba pengalihan aset tetap dan pematangan tanah.
Selain itu, perseroan juga mencatat rugi dari entitas asosiasi, turunnya pendapatan keuangan dan laba selisih kurs serta naiknya beban keuangan.
Adapun beban pokok naik menjadi USD2,17 miliar dibanding tahun sebelumnya USD1,87 miliar. Beban penjualan meningkat menjadi USD42,46 juta dari USD31,87 juta. Sedangkan laba pengalihan aset menurun menjadi USD6,98 juta dari USD83,26 juta dan laba pematangan tanah berkurang dari USD7,92 juta menjadi USD917 ribu.
Sementara rugi entitas asosiasi tercatat sebesar USD5,43 juta dari tahun sebelumnya membukukan laba USD482 ribu, pendapatan keuangan menurun menjadi USD9,4 juta dari USD14,73 juta dan laba selisih kurs menyusut hanya USD5,24 juta dari tahun 2011 sebesar USD67,26 juta. Beban keuangan tercatat melonjak menjadi USD40,6 juta dari tahun sebelumnya USD34,69 juta.
Akibatnya perseroan pada tahun lalu membukukan rugi tahun berjalan mencapai 19,56 juta dibanding 2011 yang mencatat laba USD151,34 juta. Total aset perusahaan baja pelat merah tersebut bertambah menjadi USD2,56 miliar pada tahun lalu dari tahun sebelumnya senilai USD2,4 juta. Total liabilitas juga meningkat menjadi USD1,45 juta dari USD1,23 juta.
Sementara pendapatan bersih perseroan meningkat sekitar 12,81 persen menjadi USD2,29 miliar dibanding tahun sebelumnya USD2,03 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dipaparkan bahwa kontribusi dari turunnya laba tersebut akibat meningkatnya beban pokok pendapatan dan penjualan, turunnya laba pengalihan aset tetap dan pematangan tanah.
Selain itu, perseroan juga mencatat rugi dari entitas asosiasi, turunnya pendapatan keuangan dan laba selisih kurs serta naiknya beban keuangan.
Adapun beban pokok naik menjadi USD2,17 miliar dibanding tahun sebelumnya USD1,87 miliar. Beban penjualan meningkat menjadi USD42,46 juta dari USD31,87 juta. Sedangkan laba pengalihan aset menurun menjadi USD6,98 juta dari USD83,26 juta dan laba pematangan tanah berkurang dari USD7,92 juta menjadi USD917 ribu.
Sementara rugi entitas asosiasi tercatat sebesar USD5,43 juta dari tahun sebelumnya membukukan laba USD482 ribu, pendapatan keuangan menurun menjadi USD9,4 juta dari USD14,73 juta dan laba selisih kurs menyusut hanya USD5,24 juta dari tahun 2011 sebesar USD67,26 juta. Beban keuangan tercatat melonjak menjadi USD40,6 juta dari tahun sebelumnya USD34,69 juta.
Akibatnya perseroan pada tahun lalu membukukan rugi tahun berjalan mencapai 19,56 juta dibanding 2011 yang mencatat laba USD151,34 juta. Total aset perusahaan baja pelat merah tersebut bertambah menjadi USD2,56 miliar pada tahun lalu dari tahun sebelumnya senilai USD2,4 juta. Total liabilitas juga meningkat menjadi USD1,45 juta dari USD1,23 juta.
(rna)