Stock split, harga saham TLKM berpotensi naik cepat
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Kepala Riset Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere memandang, rencana PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang akan memecah nilai nominal saham (stock split) dianggap sebagai langkah tepat di tengah momentum menggeliatnya saham sektor telekomunikasi. Pasca stock split, saham TLKM diperkirakan memiliki potensi untuk naik dengan cepat.
"Kita lihat, sektor telekomunikasi sedang menggeliat. Saham Telekomunikasi juga dianggap investor sebagai saham yang defensif. Jadi momentumnya tepat bagi dia (TLKM) melakukan stock split," kata dia di Jakarta, Senin (22/4/2013).
Kendati demikian, Nico menerangkan agar investor tetap waspada dengan saham perusahaan telekomunikasi pelat merah tersebut. Pasalnya, pasca dilakukannya stock split, biasanya akan diiringi dengan pelemahan selama beberapa saat.
"Jadi setelah stock split biasanya akan konsolidasi terlebih dahulu karena akan ada oversupply. Jadi, perlu hati-hati juga. Tapi kalau euforianya bisa dipertahankan seperti saat ini, bukan tidak mungkin nilai sahamnya akan cepat naik lagi," tandasnya.
Dimintai pendapat lebih lanjut perihal pergerakan kisaran harga saham TLKM selam setahun, Nico enggan berkomentar. "Kita nggak akan tahu ya. Tapi saat ini memang yang pasti saham ini (TLKM) sudah berada pada harga wajarnya. Kalau ada yang bilang Rp12.000-Rp13.000, itu bisa saja kalau memang sudah harga wajarnya," tutur dia.
Sementara pada penutupan perdagangan siang tadi, harga saham TLKM naik Rp550 per saham ke level Rp12.250 per saham.
"Kita lihat, sektor telekomunikasi sedang menggeliat. Saham Telekomunikasi juga dianggap investor sebagai saham yang defensif. Jadi momentumnya tepat bagi dia (TLKM) melakukan stock split," kata dia di Jakarta, Senin (22/4/2013).
Kendati demikian, Nico menerangkan agar investor tetap waspada dengan saham perusahaan telekomunikasi pelat merah tersebut. Pasalnya, pasca dilakukannya stock split, biasanya akan diiringi dengan pelemahan selama beberapa saat.
"Jadi setelah stock split biasanya akan konsolidasi terlebih dahulu karena akan ada oversupply. Jadi, perlu hati-hati juga. Tapi kalau euforianya bisa dipertahankan seperti saat ini, bukan tidak mungkin nilai sahamnya akan cepat naik lagi," tandasnya.
Dimintai pendapat lebih lanjut perihal pergerakan kisaran harga saham TLKM selam setahun, Nico enggan berkomentar. "Kita nggak akan tahu ya. Tapi saat ini memang yang pasti saham ini (TLKM) sudah berada pada harga wajarnya. Kalau ada yang bilang Rp12.000-Rp13.000, itu bisa saja kalau memang sudah harga wajarnya," tutur dia.
Sementara pada penutupan perdagangan siang tadi, harga saham TLKM naik Rp550 per saham ke level Rp12.250 per saham.
(rna)