BPH Migas: Ekspor gas tidak menguntungkan

Selasa, 23 April 2013 - 14:19 WIB
BPH Migas: Ekspor gas tidak menguntungkan
BPH Migas: Ekspor gas tidak menguntungkan
A A A
Sindonews.com - Anggota Komisioner Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Qayum Tjandranegara menjelaskan, bahwa ekspor gas bumi tidak menguntungkan negara, bahkan cenderung menambah budget negara.

Dia menyebut pada tahun ini Indonesia berpotensi kehilangan devisa negara sebesar Rp180 triliun dari pertukaran gas untuk diekspor dan ditukar dengan BBM impor.

"Satu liter gas yang diekspor gantinya satu liter BBM impor, kalau harga gas sebesar 50 persen dari harga satu liter BBM, maka untuk membeli satu liter BBM impor, negara sudah kehilangan devisa sebesar 50 persen dari harga satu liter BBM impor. Dengan perhitungan seperti ini estimasi hilangnya devisa kita bisa RP180 triliun," ujarnya di Niaga Tower, Jakarta, Selasa (23/4/2013).

Akibat hal ini, lanjut dia pada 2010 negara sudah kehilangan devisa sebesar Rp135 triliun dan pada 2012 sebanyak Rp175 triliun. "Apalagi pada 2012 ada tambahan biaya sebesar Rp41 triliun," ujarnya.

Menurut Gayum, Indonesia selalu kehilangan devisa akibat dibebani ekonomi yang berbiaya tinggi karena memanfaatkan energi mahal seperti BBM.

"Sebenaranya lifting minyak 830 ribu barel per hari, sedangkan gas 1,5 juta barel ekuivalen per hari. Tetapi yang disayangkan banyak pihak yang meributkan lifting minyak tetapi enggak ada yang meributkan 750 ribu barel gas yang diekspor dengan harga murah bahkan setengah harga," jelasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5724 seconds (0.1#10.140)