Arab Saudi siap bangun pabrik sawit di Indonesia

Senin, 29 April 2013 - 16:03 WIB
Arab Saudi siap bangun pabrik sawit di Indonesia
Arab Saudi siap bangun pabrik sawit di Indonesia
A A A
Sindonews.com - Kerajaan Arab Saudi berminat melakukan kerja sama dengan Indonesia untuk membangun industri pengolahan (refinery) minyak kelapa sawit. Bahkan, Arab Saudi siap membangun pabrik pengolahan, baik di Indonesia maupun di Arab Saudi.

Menteri Pertanian, Suswono mengemukakan hal ini saat menyampaikan hasil kunjungan kerjanya ke tiga negara Sudan, Tunisia, dan Arab Saudi beberapa waktu lalu di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta dalam keterangan tertulis kepada Sindonews, Senin (29/4/2013).

"Pihak Arab Saudi bahkan sudah menyiapkan lokasi pabrik di kawasan industri di Yanbu," katanya.

Mentan mengungkapkan, keinginan pihak Arab Saudi itu disampaikan langsung Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Arab Saudi, Mohammed M Bin Siddiq dalam kunjungan Mentan dan rombongan ke Arab Saudi pada 25 April 2012.

Selain refinery minyak sawit, Arab Saudi juga ingin berinvestasi di bidang tanaman pangan khususnya budidaya padi untuk beras jenis Basmati. "Pihak Arab Saudi masih tetap berkeinginan untuk memperoleh lahan yang potensial di Indonesia," jelasnya.

Dia menyambut baik minat pengusaha dan pemerintah Arab Saudi untuk berinvestasi di bidang pertanian di Indonesia. Namun, Mentan menjelaskan kendala keterbatasan lahan yang dimiliki Indonesia untuk pencetakan sawah.

"Saat ini saja untuk kebutuhan dalam negeri kita menghadapi kendala lahan untuk mencetak sawah baru," kata Suswono.

Namun, dalam kunjungan ke Sudan, pemerintah Sudan melalui Menteri Pertanian dan Irigasi, Abdul Halim Ismail Al Mutaafi menawarkan lahan seluas 80 ribu hektare di kawasan White Nile kepada Indonesia untuk lahan persawahan. White Nile merupakan daerah pertanian di Sudan yang terletak di tepi Sungai Nil.

Dengan demikian, kata Suswono, dapat dijalin kerja sama trilateral (RI-Sudan-Saudi Arabia) untuk pengembangan padi untuk beras jenis Basmati ini. "Jadi yang menyediakan lahan Sudan. Teknologi budidaya dan produksi menjadi tanggung jawab Indonesia. Sementara pihak Arab Saudi menyediakan dana investasinya," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6506 seconds (0.1#10.140)