Investasi furniture gedung tertinggi MNC capai Rp400 M
A
A
A
Sindonews.com - MNC Group segera memiliki gedung tertinggi milik dengan 57 lantai yang akan dikenal sebagai Gedung MNC Media Tower. Pembangunan yang ditangani PT MNC Land Tbk (KPIG) ini selain memiliki nilai mencapai Rp1,3 triliun.
Direktur KPIG, Daniel Yuwono mengatakan, investasi tambahan juga masih dilakukan untuk furniture sebesar Rp400 miliar. Namun nilai ini masih tergantung pembahasan desain bersama pihak operator.
Seluruh investasi akan menggunakan dana internal dan pinjaman perbankan. Perseroan saat ini sedang menunggu keputusan rapat umun pemegang saham untuk rencana right issue perseroan.
"Nilai delapan proyek saat ini bisa mencapai Rp4 triliun. Begitu disetujui langsung kita perkuat modal dari right issue," ujar Daniel dalam peresmian groundbreaking gedung MNC Media Tower di Jakarta, Selasa (28/5/2013).
Rencananya, gedung ini diperuntukkan sebagai perkantoran untuk media dan hotel bintang enam. Ruangan perkantoran untuk media akan menempati lantai bawah hingga lantai 25, sedangkan dari lantai 29 ke atas akan menjadi perhotelan.
Dia juga menerangkan, perseroan bekerjasama dengan Park Hyatt Hotel yang menjadi operator. Bangunan tersebut di lahan seluas 7.322 m2, dari total lahan di komplek Kebon Sirih 3,4 hektare. Luas tapak fondasi 1.900m2 dengan lima tingkat basement yang terkoneksi dengan basement yang telah eksis.
Nantinya luas kamar standar mencapai 50m2, sedangkan luas kamar suite akan melebihi 100m2. Total kamar hotel sendiri hingga saat ini sebanyak 250 kamar. Fasilitas hotel nantinya terdiri dari ballroom, meeting room, restoran, outdoor dining room, spa dan gym, infinitive pool di atas ketinggian 55 lantai, dan lounge.
Analis Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe menilai, ekspansi perseroan di bidang perkantoran akan sangat positif untuk perkembangan kedepan. Rencana ini akan mendukung proyeksinya bahwa perseroan dapat tumbuh 20 persen di tahun ini. Hal ini melihat pasar gedung perkantoran masih sangat besar dan pembelinya juga sudah pasti sehingga akan lebih menguntungkan.
"Nanti setelah right issue maka permodalan perseroan akan semakin kuat. Dan itu adalah langkah yang paling tepat daripada harus mengeluarkan surat utang atau pinjaman," ujarnya.
Direktur KPIG, Daniel Yuwono mengatakan, investasi tambahan juga masih dilakukan untuk furniture sebesar Rp400 miliar. Namun nilai ini masih tergantung pembahasan desain bersama pihak operator.
Seluruh investasi akan menggunakan dana internal dan pinjaman perbankan. Perseroan saat ini sedang menunggu keputusan rapat umun pemegang saham untuk rencana right issue perseroan.
"Nilai delapan proyek saat ini bisa mencapai Rp4 triliun. Begitu disetujui langsung kita perkuat modal dari right issue," ujar Daniel dalam peresmian groundbreaking gedung MNC Media Tower di Jakarta, Selasa (28/5/2013).
Rencananya, gedung ini diperuntukkan sebagai perkantoran untuk media dan hotel bintang enam. Ruangan perkantoran untuk media akan menempati lantai bawah hingga lantai 25, sedangkan dari lantai 29 ke atas akan menjadi perhotelan.
Dia juga menerangkan, perseroan bekerjasama dengan Park Hyatt Hotel yang menjadi operator. Bangunan tersebut di lahan seluas 7.322 m2, dari total lahan di komplek Kebon Sirih 3,4 hektare. Luas tapak fondasi 1.900m2 dengan lima tingkat basement yang terkoneksi dengan basement yang telah eksis.
Nantinya luas kamar standar mencapai 50m2, sedangkan luas kamar suite akan melebihi 100m2. Total kamar hotel sendiri hingga saat ini sebanyak 250 kamar. Fasilitas hotel nantinya terdiri dari ballroom, meeting room, restoran, outdoor dining room, spa dan gym, infinitive pool di atas ketinggian 55 lantai, dan lounge.
Analis Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe menilai, ekspansi perseroan di bidang perkantoran akan sangat positif untuk perkembangan kedepan. Rencana ini akan mendukung proyeksinya bahwa perseroan dapat tumbuh 20 persen di tahun ini. Hal ini melihat pasar gedung perkantoran masih sangat besar dan pembelinya juga sudah pasti sehingga akan lebih menguntungkan.
"Nanti setelah right issue maka permodalan perseroan akan semakin kuat. Dan itu adalah langkah yang paling tepat daripada harus mengeluarkan surat utang atau pinjaman," ujarnya.
(gpr)