Kulonprogo perluas areal kelapa 150 ha/tahun
A
A
A
Sindonews.com - Untuk mendukung ketersediaan bahan baku komoditas unggulan, gula semut, Pemkab Kulonprogo terus memperluas areal perkebunan kelapa. Setiap tahun perluasan areal perkebunan mencapai 100-150 hektare.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulonprogo Bambang Tri Budi mengatakan, areal perkebunan kelapa akan terus diperluas untuk mendukung ketersediaan bahan baku gula ssemut. Apalagi, ke depan komoditas unggulan ini akan diarahkan menjadi agroindustri.
“Kami terus mengupayakan perluasan lahan perkebunan kelapa. Setiap tahun bisa mencapai 100-150 hektare. Dana perluasan menggunakan bantuan dari APBN,” kata Bambang, Rabu (29/5/2013).
Dia mengatakan, saat ini tercatat 6.000 lebih penderes tersebar di hampir seluruh wilayah Kulonprogo. Namun, jumlah areal perkebunan kelapa yang dimiliki cukup sedikit. Sedangkan potensi gula semut masih terbuka lebar.
“Dari 6.000 penderes itu tersebar di beberapa kelompok yang memproduksi gula semut. Namun terbesar ada di KSU Jatirogo yang juga dibina pemkab. Jumlah anggotanya mencapai 2.300 orang. Sisanya bervariasi ada yang 160 tapi ada juga yang hanya 60 orang,” terangnya.
Dia menambahkan, selain perluasan areal perkebunan instansinya juga mendampingi petani mulai dari penanaman bibit, pemeliharaan, pra panen dan pasca panen. Termasuk juga pembinaan dalam pengolahan dan pemasaran.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulonprogo Bambang Tri Budi mengatakan, areal perkebunan kelapa akan terus diperluas untuk mendukung ketersediaan bahan baku gula ssemut. Apalagi, ke depan komoditas unggulan ini akan diarahkan menjadi agroindustri.
“Kami terus mengupayakan perluasan lahan perkebunan kelapa. Setiap tahun bisa mencapai 100-150 hektare. Dana perluasan menggunakan bantuan dari APBN,” kata Bambang, Rabu (29/5/2013).
Dia mengatakan, saat ini tercatat 6.000 lebih penderes tersebar di hampir seluruh wilayah Kulonprogo. Namun, jumlah areal perkebunan kelapa yang dimiliki cukup sedikit. Sedangkan potensi gula semut masih terbuka lebar.
“Dari 6.000 penderes itu tersebar di beberapa kelompok yang memproduksi gula semut. Namun terbesar ada di KSU Jatirogo yang juga dibina pemkab. Jumlah anggotanya mencapai 2.300 orang. Sisanya bervariasi ada yang 160 tapi ada juga yang hanya 60 orang,” terangnya.
Dia menambahkan, selain perluasan areal perkebunan instansinya juga mendampingi petani mulai dari penanaman bibit, pemeliharaan, pra panen dan pasca panen. Termasuk juga pembinaan dalam pengolahan dan pemasaran.
(gpr)