Erajaya sebar dividen tunai Rp174 M
A
A
A
Sindonews.com - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)menyepakati pembagian dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp174 miliar atau sekitar 40,2 persen dari laba bersih perseroan tahun lalu Rp432,9 miliar.
"RUPST dan RUPSLB perseroan hari ini menyepakati penggunaan laba bersih 2012 sebesar Rp432,9 miliar, dengan perincian Rp174 miliar akan dibagikan dalam bentuk dividen tunai atau Rp60 per lembar saham, sebesar Rp1 miliar dibukukan sebagai cadangan wajib dan sisanya sebesar Rp257,9 miliar akan dibukukan sebagai laba ditahan," kata Direktur Utama ERAA, Budiarto Halim di Jakarta, Kamis (30/5/2013).
Budiarto menjelaskan, laba perseroan pada tahun lalu naik 69,4 persen dari 2011 sebesar Rp255,4 miliar. Kenaikan laba bersih tersebut dikontribusi dari kenaikan jumlah penjualan bersih yang naik 86,7 persen menjadi Rp12,88 triliun pada 2012 dari Rp6,89 triliun pada 2011.
"Salah satu yang menyebabkan kenaikan tersebut karena adanya penjualan dari PT Teletama Artha Mandiri (TAM), perusahaan yang baru diakuisisi pada Agustus 2011," jelasnya.
Sementara beban penjualan dan distribusi pada tahun lalu naik 54,8 persen menjadi Rp267,2 miliar dari Rp172,5 miliar. Meski demikian, laba usaha perseroan naik 60,9 persen menjadi Rp627,3 miliar dari Rp389,8 miliar di 2011.
Positifnya kinerja operasional perseroan menyebabkan total aset di akhir tahun lalu naik 32,7 persen menjadi Rp3,89 triliun dibandingkan setahun sebelumnya. Sedangkan total liabilitas perseroan meningkat 67,3 persen menjadi Rp1,30 triliun.
Sementara itu, dalam RUPSLB juga menyetujui melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan terlebih dahulu (HMETD) dalam rangka pemberian opsi kepada manajemen dan karyawan perseroan, dengan mengeluarkan saham baru dari portepel sebanyak-banyaknya 20 juta lembar saham baru dengan nilai nominal sebesar Rp500 per lembar saham atau 0,69 persen dari modal disetor perseroan.
"RUPST dan RUPSLB perseroan hari ini menyepakati penggunaan laba bersih 2012 sebesar Rp432,9 miliar, dengan perincian Rp174 miliar akan dibagikan dalam bentuk dividen tunai atau Rp60 per lembar saham, sebesar Rp1 miliar dibukukan sebagai cadangan wajib dan sisanya sebesar Rp257,9 miliar akan dibukukan sebagai laba ditahan," kata Direktur Utama ERAA, Budiarto Halim di Jakarta, Kamis (30/5/2013).
Budiarto menjelaskan, laba perseroan pada tahun lalu naik 69,4 persen dari 2011 sebesar Rp255,4 miliar. Kenaikan laba bersih tersebut dikontribusi dari kenaikan jumlah penjualan bersih yang naik 86,7 persen menjadi Rp12,88 triliun pada 2012 dari Rp6,89 triliun pada 2011.
"Salah satu yang menyebabkan kenaikan tersebut karena adanya penjualan dari PT Teletama Artha Mandiri (TAM), perusahaan yang baru diakuisisi pada Agustus 2011," jelasnya.
Sementara beban penjualan dan distribusi pada tahun lalu naik 54,8 persen menjadi Rp267,2 miliar dari Rp172,5 miliar. Meski demikian, laba usaha perseroan naik 60,9 persen menjadi Rp627,3 miliar dari Rp389,8 miliar di 2011.
Positifnya kinerja operasional perseroan menyebabkan total aset di akhir tahun lalu naik 32,7 persen menjadi Rp3,89 triliun dibandingkan setahun sebelumnya. Sedangkan total liabilitas perseroan meningkat 67,3 persen menjadi Rp1,30 triliun.
Sementara itu, dalam RUPSLB juga menyetujui melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan terlebih dahulu (HMETD) dalam rangka pemberian opsi kepada manajemen dan karyawan perseroan, dengan mengeluarkan saham baru dari portepel sebanyak-banyaknya 20 juta lembar saham baru dengan nilai nominal sebesar Rp500 per lembar saham atau 0,69 persen dari modal disetor perseroan.
(rna)