Erajaya Swasembada Bagikan Dividen Tunai Rp219,40 Miliar
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA ) mencatatkan kenaikan laba bersih pada kuartal I-2021. Pada laporan keuangan per 31 Maret 2021, Perseroan mencatatkan laba sebesar Rp278,19 miliar atau lebih tinggi 170,87 persen dibanding 31 Maret 2020 sebesar Rp102,70 miliar.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan mencatatkan penjualan neto sebesar Rp10,84 triliun atau naik 38,95 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp7,80 triliun dengan laba per saham dasar Rp17.
Adapun penjualan perseroan terdiri atas telepon selular dan tablet, produk operator, komputer dan peralatan elektronik lainnya, serta aksesoris dan lain-lain.
Telepon selular dan tablet tercatat Rp8,77 triliun atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp5,93 triliun; produk operator tercatat Rp803,07 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp1,05 triliun.
Komputer dan peralatan elektronik lainnya tercatat Rp535,16 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp311,86 miliar; aksesoris dan lain-lain tercatat Rp732,51 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp496,13 miliar.
Sampai dengan kuartal I-2021, Perseroan memiliki 88 titik distribusi dan 1.075 owned retail outlet. Selain itu, Perseroan juga memiliki kerjasama dengan kurang lebih 62.000 toko retail pihak ketiga.
ERAA mencatatkan adanya kenaikan beban pokok penjualan di kuartal I-2021 menjadi Rp9,64 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp7,02 triliun.
Beban penjualan dan distribusi meningkat menjadi Rp434,96 miliar dari sebelumnya Rp320,52 miliar, serta beban umum dan administrasi juga naik menjadi Rp314,81 miliar dari sebelumnya Rp273,43 miliar.
Sementara itu, kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi tercatat Rp2,20 triliun, kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi tercatat Rp202,17 miliar, dan kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan tercatat Rp1,50 triliun.
Erajaya Swasembada mencatatkan liabilitas sebesar Rp6,06 triliun dan ekuitas Rp5,92 triliun. Adapun total aset perseroan meningkat menjadi Rp11,98 triliun dibanding tahun 2020 sebesar Rp11,21 triliun.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan mencatatkan penjualan neto sebesar Rp10,84 triliun atau naik 38,95 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp7,80 triliun dengan laba per saham dasar Rp17.
Adapun penjualan perseroan terdiri atas telepon selular dan tablet, produk operator, komputer dan peralatan elektronik lainnya, serta aksesoris dan lain-lain.
Telepon selular dan tablet tercatat Rp8,77 triliun atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp5,93 triliun; produk operator tercatat Rp803,07 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp1,05 triliun.
Komputer dan peralatan elektronik lainnya tercatat Rp535,16 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp311,86 miliar; aksesoris dan lain-lain tercatat Rp732,51 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp496,13 miliar.
Sampai dengan kuartal I-2021, Perseroan memiliki 88 titik distribusi dan 1.075 owned retail outlet. Selain itu, Perseroan juga memiliki kerjasama dengan kurang lebih 62.000 toko retail pihak ketiga.
ERAA mencatatkan adanya kenaikan beban pokok penjualan di kuartal I-2021 menjadi Rp9,64 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp7,02 triliun.
Beban penjualan dan distribusi meningkat menjadi Rp434,96 miliar dari sebelumnya Rp320,52 miliar, serta beban umum dan administrasi juga naik menjadi Rp314,81 miliar dari sebelumnya Rp273,43 miliar.
Sementara itu, kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi tercatat Rp2,20 triliun, kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi tercatat Rp202,17 miliar, dan kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan tercatat Rp1,50 triliun.
Erajaya Swasembada mencatatkan liabilitas sebesar Rp6,06 triliun dan ekuitas Rp5,92 triliun. Adapun total aset perseroan meningkat menjadi Rp11,98 triliun dibanding tahun 2020 sebesar Rp11,21 triliun.
(ind)